KOTA TANGERANG | BD — Dinas Kesehatan Kota Tangerang mulai melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak berkebutuhan khusus atau ABK. Tim vaksinator ditugaskan di sekolah-sekolah untuk memvaksin ABK usia 6-11 tahun.
Selasa, 11 Januari 2022, Dinas Kesehatan Kota Tangerang bersama Puskesmas Karawaci Baru menggelar vaksinasi Covid-19 bagi ABK di SKH YKDW Karawaci. Sebanyak 29 ABK berhasil divaksin.
Yuningsih, Penanggung Jawab Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Karawaci Baru, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya percepatan vaksinasi Covid-19 dan memberikan hak setara terhadap seluruh anak di Kota Tangerang. Tiap ABK disuntikkan vaksin jenis Sinovac.
“Dari target 50 ABK, 21 di antaranya gagal vaksinasi, karena memiliki riwayat kejang dan gangguan kesehatan lainnya,” jelas Yuningsih dalam keterangan tertulis.
Selanjutnya, orang tua ABK direkomendasi untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis. Hal ini guna memastikan layak atau tidak layak ABK tersebut divaksin.
Secara pelaksanaan, kata dia, vaksinasi Covid-19 bagi ABK sama saja seperti pada umumnya. Namun, pada proses skrining dilakukan wawancara lebih mendalam, terutama pada sederet riwayat penyakit para ABK.
Biasanya, skrining berlangsung selama 2-3 menit saja. Tetapi, kalau untuk ABK dilakukan skrining hingga 5 menit bahkan lebih.
“Wawancara yang mendalam ke mereka, orang tuanya atau pendampingnya memastikan riwayat kesehatannya yang aman atau tidak untuk menerima vaksinasi ini,” ujar Yuningsih.
Terhadap 21 ABK gagal divaksin, jika sudah berkonsultasi ke dokter spesialis dan dibolehkan divaksin, maka dianjurkan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di puskesmas terdekat. Sehingga, proses penanganan atau pantauan lanjutan dapat dilakukan dengan mudah.
“Kita harapkan dengan vaksinasi semua anak mendapat haknya untuk terlindungi dari pandemi,” ucap Yuningsih.
Dia menyebutkan, vaksinasi bagi ABK tidak hanya digelar di sekolah khusus. Orang tua dapat mengantarkan ABK untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di puskesmas-puskesmas terdekat.
“Tidak perlu takut, dokter profesional standby untuk menerima dan mendampingi masyarakat, serta memberikan penjelasan sedetail mungkin,” pungkas Yuningsih. (Ril/Sin)