PANDEGLANG | BD — Sebanyak empat Sekolah Dasar (SD) di Pandeglang terdampak pembangunan tol Serang-Panimbang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani menjelaskan, pihaknya tidak tinggal diam dengan adanya empat bangunan Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Dewi merinci, empat bangunan SD yang terdampak itu di antaranya SDN Pasirkadu, SDN Pasirserdang, dan SDN 2 Cijakan dan SDN 3 Cijakan.
Dia menerangkan, untuk SDN Pasirkadu sudah direlokasi tanah pengganti yang dibeli oleh Bidang Pertanahan Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKPP) Pandeglang.
Selain itu gambar perencanaan dari konsultan sudah berkonsultasi dan berkomunikasi dan akan segera dilaksanakan pembangunan.
“Untuk SDN Pasirserdang sudah dilakukan feasibility study (studi kelayakan), pengadaan tanah hasilnya sudah disampaikan ke Bappeda dan PPK jalan tol dan gambar rencananya sudah ada dari konsultan, namun untuk untuk lahan belum dibeli oleh pihak jalan tol,” ujar Dewi, Sabtu, 20 Juli 2024.
Kemudian untuk SDN 2 Cijakan statusnya sama seperti SDN Pasirserdang, namun gambar dari konsultan belum ada. Terakhir untuk SDN Cijakan 3 statusnya tidak direlokasi dan tidak ada penggantian atas dampak tol.
“Semua pengadaan lahan dan pembangunan menjadi tanggung jawab pihak jalan tol kecuali Cijakan 3,” tuturnya.
Terkait adanya dampak pembangunan jalan tol terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Pasirsedang 2 menggunakan tiga ruang madrasah, menggunakan majelis taklim, dan menggunakan rumah warga.
“Upaya-upaya yang bisa kita lakukan tentu dilakukan sesuai kewenangan yang dimiliki. Adapun hal di luar itu tentu dibutuhkan koordinasi dengan pihak terkait yang sudah memiliki kewenangan. Jadi kita ini tidak diam atau lambat dalam menangani masalah ini,” ujarnya. (Iman)