93 Pelatih Ikuti Kursus Nasional di Tangsel, Pilar: Futsal Bukan Lagi Olahraga Pinggiran

waktu baca 3 menit
Rabu, 25 Jun 2025 10:15 13 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, secara resmi membuka Kursus Pelatih Futsal Level Nasional 2025 yang berlangsung di Ruang Blandongan, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, pada Senin (23/6/2025).

Acara berskala nasional ini dihadiri oleh 93 instruktur dan pelatih futsal dari berbagai daerah di Indonesia. Partisipasi mereka mencerminkan semangat dan komitmen untuk bersama-sama membangun masa depan futsal nasional yang lebih baik, dimulai dengan penguatan sumber daya manusia di kalangan pelatih.

Dalam sambutannya, Pilar menekankan bahwa pengembangan dan peningkatan prestasi dalam olahraga, termasuk futsal, sangat bergantung pada kualitas pelatih. Ia menyatakan bahwa pelatih memiliki peran penting sebagai fondasi dalam membentuk atlet yang unggul, berprestasi, dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

Sebagai Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Banten, Pilar menegaskan bahwa menciptakan pelatih futsal yang profesional dan memiliki lisensi resmi adalah langkah strategis yang tidak bisa diabaikan. Ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk melahirkan generasi atlet futsal Indonesia yang tangguh dan bermental juara.

“Jika kita ingin serius mengembangkan potensi pemain futsal masa depan yang berkualitas, maka semua itu harus dimulai dari pelatihnya terlebih dahulu. Ini juga yang sedang dilakukan oleh Asprov Banten dan Asprov lainnya di berbagai daerah,” ungkap Pilar dengan penuh keyakinan.

Melalui kursus ini, diharapkan akan muncul instruktur dan pelatih futsal yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu menjadi pembina yang berdedikasi dalam mengembangkan bakat-bakat muda dari berbagai daerah.

Pilar juga mengajak semua pelatih untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis pelatihan, tetapi juga aktif dalam kegiatan organisasi. Hal ini penting untuk membangun kolaborasi yang erat dan menciptakan ekosistem futsal nasional yang sehat, solid, dan berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa suara komunitas futsal harus terdengar hingga ke tingkat pusat, terutama di lingkungan organisasi olahraga seperti PSSI. Pilar menegaskan bahwa futsal tidak boleh dianggap sebagai cabang olahraga kelas dua.

“Futsal bukanlah olahraga pinggiran. Justru futsal adalah semangat anak-anak muda Indonesia yang terus bergerak, bermain di gang-gang kecil, di sekolah-sekolah, bahkan di lingkungan kampus,” ujar Pilar.

Ia juga menekankan tanggung jawab moral semua pihak, terutama pengurus daerah, untuk tidak mengabaikan cabang-cabang olahraga seperti sepak bola wanita, futsal, dan sepak bola pantai. Semua cabang tersebut memiliki nilai penting yang sama dalam membentuk karakter dan prestasi olahraga nasional.

“Saya selalu mengingatkan kepada rekan-rekan ketua Asprov di berbagai daerah bahwa kita memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan semua cabang ini diperlakukan adil dan diberikan ruang untuk berkembang,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Pilar menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Asosiasi Futsal Provinsi Banten (AFP Banten) dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Tangerang Selatan yang telah bekerja keras menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan nasional ini. Menurutnya, sinergi yang ditunjukkan oleh berbagai pihak patut diapresiasi sebagai contoh semangat kebersamaan dalam memajukan olahraga futsal di Indonesia. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA