Pemkab Tangerang dan Bogor Sepakat Bangun Ulang Jembatan Usang Penghubung Dua Desa

waktu baca 2 menit
Senin, 2 Jun 2025 19:50 66 Nazwa

TANGERANG | BD – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, melakukan inspeksi terhadap jembatan baja yang menghubungkan Desa Babat di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, dengan Desa Jagabita di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, pada hari Senin (2/6/25).

Dalam kunjungannya, Bupati menyatakan keprihatinan terhadap kondisi jembatan yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun. Meskipun tidak ada kerusakan signifikan secara fisik, usia jembatan dan tingginya volume lalu lintas membuatnya perlu segera mendapatkan perhatian.

“Jembatan ini sebenarnya masih utuh, tetapi usianya sudah cukup tua, dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dua dekade lalu. Setiap harinya, sekitar 1.000 kendaraan roda dua dan pejalan kaki melintasi jembatan ini dari dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Ia menjelaskan bahwa jembatan yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 2 meter ini merupakan penghubung penting antarwilayah dan antarwarga. Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk merencanakan dan merealisasikan pembangunan jembatan baru yang lebih aman dan memadai.

“Kami dari Pemkab Tangerang akan berkolaborasi dengan Pemkab Bogor agar pembangunan jembatan ini dapat dilakukan secara bersama. Target kami adalah memulai pembangunan pada akhir 2025 melalui perubahan anggaran. Kami juga berharap jembatan ini nantinya dapat dilalui oleh kendaraan roda empat,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya akan segera memasang rambu-rambu keselamatan sebagai langkah awal untuk mencegah kecelakaan, serta mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan jembatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menyatakan bahwa pihaknya akan menyusun Dokumen Perencanaan Teknik atau Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan jembatan tersebut, serta mengatur pemasangan rambu-rambu kegawatdaruratan di sekitar lokasi.

“Jembatan ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 2 meter. Kami akan segera membuat DED sebagai dasar pembangunan, dan dalam waktu dekat akan memasang rambu-rambu peringatan agar masyarakat lebih waspada saat melintas,” kata Iwan.

Ia menambahkan bahwa pembangunan harus dipersiapkan mulai tahun 2025. Setelah lahan dinyatakan Clear And Clean dan ada kejelasan dari Pemkab Bogor, baru pembangunan dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Mengingat pentingnya jembatan ini, tindakan cepat dari pemerintah daerah diharapkan dapat memperbaiki jembatan penghubung dua kabupaten demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi jembatan baja ini, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (*)

3 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA