Benyamin Davnie Dorong Warga Tangsel Tanam Cabai, Upaya Redam Inflasi Pangan

waktu baca 2 menit
Selasa, 16 Sep 2025 13:36 99 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam cabai dan terong sebagai langkah sederhana menjaga ketahanan pangan sekaligus mengendalikan laju inflasi.

Dalam kegiatan Gerakan Tanam Serentak yang berlangsung di Serpong, Selasa, 16 September 2025, Benyamin menyampaikan bahwa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, garam, dan sambal merupakan bagian tak terpisahkan dari konsumsi sehari-hari. Namun, pasokannya masih banyak bergantung dari luar daerah.

“Cabai termasuk komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi. Dengan jumlah rumah tangga di Tangsel sekitar 400 ribu, jika permintaan tinggi sementara ketersediaan terbatas, harga otomatis melonjak,” ujar Benyamin.

Ia menambahkan, gerakan menanam cabai dapat dilakukan secara sederhana, baik di pekarangan rumah maupun dengan sistem hidroponik. Untuk mendukung langkah ini, Pemkot Tangsel menyiapkan 2.000 bibit cabai dan 2.000 bibit terong yang akan dibagikan ke masyarakat.

“Kenapa terong juga disiapkan? Karena memang permintaan pasar, khususnya ibu-ibu, cukup tinggi terhadap terong,” jelasnya.

Benyamin juga mendorong warga agar kreatif memanfaatkan lahan terbatas, misalnya menggunakan ember bekas. Ember dapat dilubangi untuk ditanami cabai, sementara bagian dalamnya bisa diisi ikan lele. “Kotoran ikan menyuburkan tanaman, dan tanaman memberi oksigen bagi ikan. Jadi tercipta siklus yang saling menguntungkan,” ucapnya.

Menurutnya, keterbatasan lahan tidak boleh menjadi penghalang. Dengan kreativitas, teknologi sederhana, dan semangat gotong royong, masyarakat diyakini mampu menjaga ketersediaan pangan sekaligus meredam kenaikan harga.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Tangsel, Yepi Suherman, menegaskan pihaknya akan terus mendorong gerakan menanam cabai dan terong. Langkah ini dinilai penting agar kebutuhan pangan lokal bisa terpenuhi sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.

“Inflasi biasanya muncul karena stok terbatas, sehingga harga naik. Kalau produksi cabai di Tangsel bisa mencapai 3 ton, minimal kebutuhan masyarakat sendiri bisa tercukupi,” kata Yepi.

Yepi menambahkan, pada tahun ini pemerintah telah mendistribusikan ribuan bibit cabai dan terong kepada sekitar 70 kelompok wanita tani (KWT) di seluruh kecamatan. “Rata-rata setiap KWT mendapat 200 bibit cabai dan 200 bibit terong. Tahun depan, rencananya akan diperluas ke bawang merah,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA