Tangsel Perkuat Kualitas Guru PAI Lewat Workshop dan Program Sertifikasi

waktu baca 3 menit
Jumat, 26 Sep 2025 15:43 108 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan Workshop Guru Profesional dan Penguatan Kebangsaan, sekaligus melaksanakan penandatanganan kerja sama, yang digelar di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, pada Jumat, 26 September 2025.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, memberikan apresiasi tinggi kepada para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dianggap memiliki peran penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di Tangsel. Pilar menekankan bahwa mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalisme guru.

“Tangsel mungkin tidak memiliki gunung, laut, atau sumber daya alam lainnya, tapi kita memiliki SDM yang unggul. SDM inilah yang menjadi fondasi pembangunan kota. Kunci utamanya ada pada guru. Jika guru sejahtera, profesional, bersertifikat, dan mendapatkan pelatihan yang tepat, Insya Allah SDM Tangsel akan lebih maju dibandingkan daerah lain,” jelas Pilar.

Pilar menambahkan bahwa perjalanan hidupnya hingga bisa menjabat sebagai Wakil Wali Kota di usia muda tidak lepas dari bimbingan para guru, terutama guru agama yang sejak kecil menanamkan nilai-nilai spiritual dan karakter.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, menegaskan komitmen pemerintah kota untuk meningkatkan kualitas guru PAI. Salah satunya melalui percepatan program sertifikasi yang dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Pemkot Tangsel telah menyiapkan anggaran untuk mendukung Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAI agar pemenuhan guru bersertifikat dapat segera terealisasi. Langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tangsel,” ujar Deden.

Deden menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait kualifikasi dan sertifikasi guru.

“Jumlah guru di Tangsel saat ini mencapai 14.146 orang. Dari jumlah tersebut, 9.840 guru masih belum memiliki sertifikat pendidik, dan 2.462 guru belum memenuhi kualifikasi minimal S1. Padahal, sesuai regulasi, guru wajib memiliki kualifikasi S1/D4 serta sertifikat pendidik,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Tangsel telah menyiapkan anggaran untuk Tahun Akademik 2025/2026 guna membiayai PPG bagi guru yang belum memenuhi persyaratan. Tahun ini, peserta program mencapai 411 guru, terdiri dari 140 guru TK, 220 guru SD, dan 51 guru SMP.

“Kerja sama ini menunjukkan keseriusan Pemkot Tangsel dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat sekaligus mempercepat pemenuhan guru bersertifikat. Dengan demikian, Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dan peningkatan IPM Tangsel bisa lebih cepat tercapai,” tambah Deden.

Selain PPG, Pemkot Tangsel juga menyiapkan program peningkatan kompetensi bagi guru yang belum memiliki kualifikasi S1. Deden berharap program ini dapat berjalan lebih cepat, merata, dan berkelanjutan.

“Kami ingin semakin banyak guru termotivasi mengikuti PPG. Harapannya, guru Tangsel semakin profesional, menjadi teladan, serta mampu mencetak generasi penerus yang berkarakter, berbudi pekerti luhur, dan kompetitif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD AGPAII Kota Tangsel, Budi Mulia, menyebut perjuangan sertifikasi guru PAI telah berlangsung lama. Menurutnya, kerja sama dengan Pemkot Tangsel menjadi momentum penting dalam mencetak guru yang profesional dan berkarakter.

“Alhamdulillah, berkat dukungan berbagai pihak, reformasi PPG kini terwujud. Ini merupakan usaha bersama, bukan perjuangan satu atau dua orang, agar guru PAI bisa menjadi profesional, teladan, dan mampu mencerdaskan bangsa,” kata Budi. (Idris Ibrahim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA