Viral Siswa SDN Pondok Benda 1 Nyaris Terjatuh, Pemkot Tangsel Beri Pendampingan Psikologis

waktu baca 2 menit
Jumat, 26 Sep 2025 17:22 93 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa SDN Pondok Benda 1, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hampir terjatuh dari lantai tiga gedung sekolah, ramai beredar di media sosial. Menyusul kejadian itu, Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama DP3AP2KB segera memberikan pendampingan psikologis kepada siswa yang bersangkutan.

Insiden terjadi pada Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB dan videonya diunggah akun Instagram @seputartangsel sehari setelahnya. Rekaman tersebut langsung menarik perhatian banyak warganet.

Kepala Disdikbud Tangsel, Deden Deni, menjelaskan bahwa langkah pendampingan psikologis dilakukan agar kondisi mental siswa dapat pulih dan ia bisa kembali mengikuti kegiatan belajar dengan baik.

“Sejak Rabu dan Kamis, siswa bersangkutan beristirahat di rumah hingga Sabtu. Seharusnya Senin sudah masuk sekolah, namun kami tetap memantau perkembangannya. Hari ini tim psikolog langsung turun untuk memberikan pendampingan,” ujar Deden, Jumat (26/9/2025).

Ia menambahkan, tim P2TP2A juga mendatangi sekolah untuk berbicara dengan guru, wali kelas, serta teman-teman yang berada di lokasi saat kejadian. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya dugaan perundungan.

“Anak-anak di sekolah normal, tidak ada masalah. Menurut wali kelas, siswa ini memang dikenal pendiam tapi sopan, dan tidak menunjukkan perilaku menyimpang sebelumnya,” terangnya.

Pendampingan psikologis telah dilakukan sejak pagi. Dari keterangan pihak sekolah dan keluarga, diketahui bahwa siswa tersebut tinggal bersama neneknya karena ibunya bekerja seharian. Pihak keluarga pun telah dimintai informasi mengenai keseharian anak tersebut.

“Hal utama adalah bagaimana anak bisa kembali semangat belajar tanpa rasa trauma. Kami akan terus mendampingi sampai kondisinya benar-benar pulih,” tegas Deden.

Di sisi lain, Kepala DP3AP2KB Tangsel, Cahyadi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen awal di sekolah sebelum melanjutkan pada tahap pendampingan intensif.

“Atas rekomendasi sekolah, kami melakukan asesmen terlebih dahulu. Dari hasil itu, baru dijadwalkan sesi pendampingan psikolog,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa DP3AP2KB secara rutin menggelar sosialisasi mengenai perlindungan anak dan kesehatan mental, termasuk memperkuat peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

“Pencegahan adalah fokus utama kami. Penyampaian materi pun disesuaikan dengan usia anak agar mudah dipahami,” pungkas Cahyadi. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA