Dosen Universitas Telkom Berbagi Pengetahuan Pemasaran Digital untuk Guru SMK Telkom 2 Medan

EDUKASI | BD — Universitas Telkom berbagi pengetahuan kepada para guru di SMK Telkom 2 Medan pada rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Konteks Digital Marketing“ itu dilaksanakan secara daring melalui Zoom meeting.

Program tersebut terselenggara atas kerjasama tiga fakultas di lingkungan Universitas Telkom, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Terapan, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang diselenggarakan pada Kamis, 24 Maret 2022.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Ada Infeksi Amoeba Pemakan Otak, Jangan Gunakan Air Kran Secara Sembarangan

52 Patricia Pawestri

Koordinator program Martha Tri Lestari mengatakan, program ini diharapkan mampu membantu SMK Telkom 2 Medan dalam beradaptasi terkait cara memasarkan kegiatan sekaligus mempromosikan sekolah melalui media digital.

“Keunggulan sekolah ini harus diketahui masyarakat, dan media digital menjadi platform paling banyak digunakan oleh masyarakat sasar sekolah untuk saat ini. Itulah sebab pemasaran digital tidak dapat dihindari” terang Martha.

Kemudian salah satu narasumber Rah Utami Nugrahani menjelaskan, pemasaran digital harus dilakukan secara sinergi dengan banyak medium secara bersamaan, hal itu diyakini agar publik mendapat informasi seragam dari medium yang beragam.

Baca Juga

11 bulan  lalu

Program Magister Ilmu Komunikasi Telkom University Gelar Kuliah Umum

41 Redaksi

“Pesan pemasaran dibuat jangan hanya untuk satu platform, tetapi saling sinergi antar medium. Mulai dari media sosial, website resmi, microblogging dan medium lainnya yang tersedia di internet, dan harus memahami tren pengguna agar tepat sasaran,” jelas dosen sekaligus wakil Dekan bidang akademik Fakultas Komunikasi itu.

Kegiatan abdimas ini berlangsung selama dua jam, narasumber lain yang ikut memaparkan materi di antaranya Berlian Primadani Putri, dan Refi Refaldi Windya Giri.

“Pada dasarnya, pemasaran digital itu pemanfaatan promosi melalui media berbasis Internet, kreatifitas dan kecepatan produksi menjadi kunci,” pungkas Refi. (Red)