Refleksi Pendidikan Keistikomahan Pasca Ramadan Dalam Kehidupan

waktu baca 3 menit
Jumat, 19 Apr 2024 22:22 0 88 Redaksi

OPINI | BD — Tamu agung (Ramadan) itu kini telah pergi dan pamit kepada kita semuanya. Banyak sekali pelajaran dan kebaikan tentunya sebagai hadiah terbaik bagi orang-orang yang bertakwa. Deraian air mata kerinduan akan perpisahan dengan bulan yang agung dirasakan oleh semua penduduk seantero dunia. Sebagaimana para sahabat Nabi Muhammad SAW, meneteskan air mata kesedihan karena khawatir tidak bisa bertemu kembali.

Pendidikan Ramadan seyogyanya mengakar di dalam diri yang mampu menjalankan dengan kesungguhan. Dengan kesadaran dan keimanan berusaha merujuk kepada Al Qur’an dan sunah dalam mempertahankan ibadah wajib dan amalan sunah yang konsisten dikerjakan setelah bulan Ramadan.

Maka kekonsistenan yang mesti terjaga dan terawat dari pesan Ramadan di antaranya:

1. Menyempurnakan puasa Ramadan dengan puasa sunah Syawal selama 6 hari, karena puasa tersebut akan mendekatkan manusia kepada Allah SWT.

2. Membiasakan selalu membaca dan memahami isi kandungan Al Qur’an serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai hanya di bulan Ramadan saja dibaca ketika Ramadan berlalu selesai membacanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang Istikomah (HR. Muslim).

Maka puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada orang orang yang bertakwa. Puasa akan berkata Ya Allah aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya.

Sedangkan Al Qur’an berkata Ya Allah aku telah menghalangi dari tidur malamnya maka perkenankanlah aku memberikan syafaat kepadanya.

Dr. Zulkifli, MA bersama jamaah masjid At Thoyyibah, Tambora, Jakarta Barat usai melaksanakan salat Jumat, Jumat, 19 April 2024. (Foto : Istimewa)

3. Membiasakan salat tepat waktu setelah Ramadan, mendekatkan diri kepada Allah setelah dididik, dibimbing lewat Ramadan menjadikan hidup menjadi disiplin dan bermental optimis.

Sebagaimana dalam Al Qur’an Surat 2 ayat 153 yang artinya : Maka jika engkau ingat denganku pasti Aku ingat denganmu, bersyukurlah kepadaku dan janganlah kamu ingkar kepadaku.

4. Kebaikan kebaikan yang selalu dilakukan dibulan Ramadan harus terus dilaksanakan di luar bulan Ramadan. Maka Nabi Muhammad berpesan kepada kita jadilah hamba Allah yang senantiasa beribadah dengan ikhlas kepadanya dan jangan beribadah hanya di bulan Ramadan saja.

5. Membiasakan selalu bertaubat dan beristigfar kepada Allah. Proses hidup dalam kehidupan tak selamanya baik adakalanya manusia berbuat salah dan khilaf. Dengan memohon ampun dan berusaha memaafkan kesalahan orang lain yang pernah menyakiti berarti berusaha untuk berbuat perbaikan dan menyambung silaturahmi.

Sebagaimana Allah berfirman Surat 51 ayat 18, yang artinya “Dan pada akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah SWT”. Semoga kita mampu memperbaiki hidup dalam kehidupan ini dan mendekatkan diri kepada Allah SWT lewat keistikomahan pasca Ramadan, amiin.

Penulis : Dr. Zulkifli, MA (Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang dan UIN Jakarta. (Red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA