JAKARTA | BD — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana minta Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memangkas kesenjangan investasi di wilayah Banten.
Pasalnya, menurut Ananta, meski investasi di Banten tumbuh signifikan, namun antara Banten utara dengan selatan yaitu Lebak dan Pandeglang terjadi kesenjangan alias jomplang.
Ananta menyebut, tren positif investasi itu sampai ke Provinsi Banten yang menempati posisi kelima terbesar secara nasional dengan capaian investasi sebesar Rp50,6 triliun.
“Namun tadi itu Pak Menteri, jomplang belum merata. Karena masih terkonsentrasi di bagian utara dan tengah. Sementara bagian selatan sangat rendah,” ungkap Ananta Wahana saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu, 13 September 2023.
Lebih lanjut, Ananta menyampaikan, bahwa investasi di Banten Selatan yaitu Lebak dan Pandeglang, untuk PMA 1,6%, kemudian PMDN hanya 12,6%. Sementara di Tangerang Raya 78%, sehingga nampak kesenjangan yang cukup besar.
“Dan untuk industri Pak Menteri. Di Lebak dan Pandeglang itu hanya ada 13 dan 42 saja, atau kalau dijumlah ya sekitar 60-an industri saja. Sementara di Tangerang ada sekitar 2700 industri,” ujarnya.
Oleh karenanya, Ananta minta BKPM hadir di Banten Selatan untuk memangkas gap investasi di wilayah ujung barat Pulau Jawa itu.
Sementara, menanggapi persoalan itu Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, dapat memahami kondisi itu.
Dia menyebut, saat ini pemerintah tengah merampungkan pembangunan Tol Serang-Panimbang yang melintasi wilayah Banten Selatan, Lebak dan Pandeglang.
“Begitu Tol-nya masuk Pak. Nanti kita bangun kawasan industri di Cileles,” ungkapnya.
Bahlil juga berjanji akan menindaklanjuti apa yang disampaikan Ananta Wahana dengan menerjunkan salah satu deputinya ke Banten Selatan.
“Nanti saya tugaskan Deputi Promosi untuk khusus menindaklanjuti aspirasi Pak Ananta,” imbuhnya. (Tim)