Site icon BantenDaily

Ananta Sebut Ekonomi Masyarakat Banten Selatan Harus Bangkit Saat Sosialiasi BKPM di Pandeglang

Anggota DPR RI Komisi VI, Ananta Wahana saat sosialisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan tema Diseminasi Publik Peta Jalan (Roadmap) Hilirisasi Investasi Strategis.di Hotel Asoka Resort Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 10 Agustus 2023. (Foto : Istimewa)

BANTEN | BD — Anggota DPR RI Komisi VI, Ananta Wahana menyatakan masyarakat Banten Selatan seperti Pandeglang harus bangkit secara ekonomi.

Lantaran wilayah Banten Selatan memiliki sumber daya alam (SDA) berlimpah.

Namun sumber daya alam itu baru sebatas bahan mentah, belum maksimal mengolahnya menjadi bahan jadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Oleh karenanya, Ananta berharap masyarakat Banten Selatan dapat mengolah SDA dari bahan mentah menjadi sebuah produk yang akan menambah nilai jual.

Ananta menyampaikan hal tersebut saat menggelar Sosialisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan tema, “Diseminasi Publik Peta Jalan (Roadmap) Hilirisasi Investasi Strategis” di Hotel Asoka Resort Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/8/2023).

“Saya sengaja menghadirkan Kementerian Investasi (BKPM) dihadapan bapak-ibu agar memberi pemahaman memanfaatkan SDA dari bahan mentah diolah menjadi barang jadi dengan nilai tambah tinggi,” kata Ananta kepada para peserta yang terdiri dari para pengusaha atau pelaku UMKM di Pandeglang.

Ananta menyebut Bangsa Indonesia khususnya masyarakat Banten Selatan harus bangkit dari perilaku eksportir bahan mentah. Lantaran perilaku itu adalah masa kelam saat Indonesia dijajah.

Ananta mengungkapkan, menurut laporan organisasi internasional yang fokus pada isu perdagangan, investasi, dan pembangunan atau UNCTAD (Mei, 2021), tercatat bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pasca penjajahan masih menjadi eksportir bahan mentah kepada negara bekas penjajah selama 50-70 tahun setelah merdeka.

“Kita (Indonesia) adalah salah satunya. Maka, kita harus contoh Tjokroaminoto yang tegas mengatakan orang-orang Eropa datang hanya untuk mencari yang mereka tidak punya, kemudian diolah di negaranya, sehingga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi,” terang Ananta.

“Jadi, masyarakat Pandegelang harus bangkit dengan cara dapat mengolah bahan mentah menjadi produk yang lebih bernilai,” ucap politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan Blangkon bermotif batik Suku Baduy itu.

Menanggapi hal itu, Ahli Muda Penanaman Modal BKPM, Supriyadi menyampaikan, bahwa apa yang dikatakan Ananta Wahana sejalan dengan 5 agenda besar Indonesia Maju.
“Dari 5 agenda besar arahan Pak Presiden Jokowi itu, yang berhubungan dengan sosialisasi ini adalah hilirisasi dan industrialisasi SDA dan UMKM naik kelas,” kata Supriyadi.

Terlebih lagi, sambung Supriyadi, para peserta memiliki usaha yang bahan mentahnya masuk ke dalam 8 sektor prioritas yakni terkait perikanan.
Menurut dia, BKPM memiliki road map hilirisasi investasi strategis dengan 8 sektor prioritas, diantaranya mineral, batubara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.

“Maka, perikanan sebagi bahan mentah bapak-ibu harus kita hilirisasi menjadi sebuah produk yang bisa meningkatkan harga jualnya,” imbuhnya.

Pada akhir sosialisasi, dalam sesi tanya jawab para peserta berkesempatan mempromosikan produknya.
Setelah itu, para narasumber, Ananta Wahana dan perwakilan Kementerian BKPM mendapat oleh-oleh produk para peserta. (Tim)

Exit mobile version