TANGERANG | BD — Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI agar mensosialisasikan program Gerai Maritim lebih masif lagi.
Lantaran berkaitan dengan merosotnya Indeks Performa Logistik Indonesia pada tahun ini.
Menurut Ananta, saat ini Indonesia menempati peringkat 61 dari 139 negara berdasarkan rilis Bank Dunia.
Ananta menyampaikan hal itu saat menggelar “Sosialisasi Kebijakan Sarana Perdagangan dan Logistik” bersama Kemendag RI, yang dihadiri Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Tangerang, sebagai peserta undangan di Hotel Istana Nelayan, Kota Tangerang, Banten, Senin (24/7/2023).
“Maka dari itu saya (Komisi VI) melakukan sosialisasi dengan satu mitra yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, terkait sarana distribusi dan logistik,” kata Ananta.
Ananta menyebut, bahwa Kemendag RI memiliki program bernama Gerai Maritim sebagai upaya pemerintah untuk memperlancar distribusi barang.
“Namun, catatan saya bahwa kebijakan ini harus lebih masif lagi dilakukan dan disosialisasikan agar masyarakat luas dapat memanfaatkan program ini,” terang politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan blangkon bermotif batik Suku Baduy itu.
Sehingga, tambah Ananta, terjadi perbaikan sistem kelancaran arus distribusi barang dan berpengaruh pada indeks performa logistik.
Menanggapi hal itu, Analis Perdagangan Ahli Muda Kemendag, Fajar Bayu Adityo menyampaikan bahwa pihaknya siap memaksimalkan kegiatan sosialisasi dari setiap program Kemendag yang ada.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan program Gerai Maritim adalah kegiatan untuk mendistribusikan barang khususnya barang kebutuhan pokok dan barang penting ke daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP).
“Tujuannya, menurunkan atau mengurangi disparitas harga, meningkatkan perdagangan antar pulau, meningkatkan kesejahteraan di daerah 3TP, memperluas jaringan distribusi produk unggulan daerah,” terang Bayu.
Bayu juga mengungkapkan, setiap program Kemendag merupakan representasi misi Presiden Jokowi yakni melakukan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Pantauan wartawan di lokasi, terlihat keaktifan peserta memberi pertanyaan yang berhubungan dengan sarana perdagangan dan logistik. (Tim)