SERANG | BD — PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry telah memperluas digitalisasi layanan tiketnya di lebih dari 40 pelabuhan yang dikelolanya di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna jasa melalui transformasi layanan tiket ferry yang berbasis online.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa penerapan sistem tiket online melalui platform Ferizy, baik yang berbasis aplikasi maupun website, adalah upaya ASDP untuk meningkatkan standar layanan di era digital saat ini. “Dengan adanya sistem pemesanan tiket secara online, calon penumpang kini dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih praktis, tanpa harus menunggu dalam antrean di pelabuhan. Proses pemesanan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui Website Ferizy, Aplikasi Ferizy, serta melalui Mitra Resmi ASDP,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada Minggu, 16 Februari 2025.
Sejak Mei 2020, ASDP telah meluncurkan digitalisasi layanan pemesanan tiket secara online melalui Ferizy, terutama di jalur utama Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Inovasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kelancaran arus kendaraan, mengurangi antrean di pelabuhan, serta menyeimbangkan kapasitas angkut kapal dengan permintaan penumpang dan kendaraan. Dengan sistem ini, pengguna jasa hanya diperbolehkan masuk ke pelabuhan sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah dipilih, dan akan naik kapal berdasarkan sistem first in, first out (FIFO) setelah proses check-in.
Digitalisasi yang telah diterapkan di lebih dari 40 pelabuhan mencakup berbagai inovasi, seperti sistem pemesanan tiket online melalui Ferizy dan trip.ferizy.com yang memudahkan proses reservasi, serta opsi pembayaran tanpa tunai menggunakan QRIS, dompet digital, dan berbagai kanal perbankan lainnya. Di samping itu, pelabuhan-pelabuhan utama sekarang telah dilengkapi dengan sistem pintu masuk otomatis yang menggunakan pemindai QR Code. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses akses bagi kendaraan dan pejalan kaki yang ingin masuk ke area pelabuhan.
Seiring dengan peningkatan digitalisasi layanan, ASDP juga telah merumuskan strategi operasional untuk menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan selama Angkutan Lebaran 2025. Shelvy menegaskan bahwa saat ini ASDP tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, sehingga masyarakat yang berencana melakukan perjalanan saat mudik Lebaran diimbau untuk membeli tiket jauh-jauh hari. “Kami menghimbau kepada masyarakat yang berencana untuk menggunakan layanan kapal ferry agar segera membeli tiket secara online. Tiket ferry sudah tersedia H-60 sebelum keberangkatan. Hindari keterlambatan dalam pembelian, karena biasanya menjelang hari H Lebaran, kuota tiket sudah habis terjual,” tambahnya.
ASDP juga akan terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya membeli tiket lebih awal, terutama di jalur strategis seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Ajibata–Ambarita. Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, ASDP telah memperluas kapasitas parkir di beberapa pelabuhan utama dan menyiapkan pelabuhan pendukung. Di Pelabuhan Merak, terdapat 67 kapal yang siap dioperasikan dengan kapasitas harian mencapai 25.067 kendaraan. Sementara itu, Pelabuhan Ciwandan dan Bojonegara (BBJ) akan berfungsi sebagai pelabuhan alternatif dengan kapasitas tambahan 6.760 unit kendaraan per hari. Buffer zone tambahan juga telah disiapkan di Indah Kiat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menuju pelabuhan.
Di jalur Ketapang–Gilimanuk, ASDP telah menyiapkan kapal-kapal berkapasitas besar, buffer zone di jalur arteri, serta rekayasa lalu lintas menuju pelabuhan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan akan memuncak pada H-2 Lebaran, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Selain peningkatan infrastruktur, ASDP juga telah memperluas opsi pembayaran tiket Ferizy untuk mempermudah transaksi bagi pengguna jasa. Saat ini, proses pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk transfer bank, virtual account, dan dompet digital seperti LinkAja, ShopeePay, Blu BCA Digital, OVO, serta Dana. Selain itu, tiket juga tersedia untuk dibeli melalui aplikasi Livin’ Sukha. Dengan berbagai kemudahan ini, diharapkan masyarakat dapat menghindari antrean panjang dan mengurangi risiko praktik percaloan. (*)
Tidak ada komentar