Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, saat menjelaskan rencana pembentukan Unit Layanan Difabel (ULD) untuk memperkuat pendidikan inklusi di seluruh jenjang sekolah. (Foto: Ist)KOTA TANGSEL | BD — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan terus memperkuat implementasi pendidikan inklusi dengan membentuk Unit Layanan Difabel (ULD). Pembentukan unit ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di seluruh jenjang sekolah.
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pendidikan inklusi yang sudah berjalan sejak 2023.
“Unit Layanan Difabel kami bentuk untuk memperkuat layanan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah. Tangsel telah memiliki kebijakan sekolah inklusi sejak 2023, saat diterbitkannya Keputusan Wali Kota yang menetapkan sekolah inklusi di setiap kecamatan,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Selama ini, penanganan terhadap siswa berkebutuhan khusus masih tersebar di masing-masing bidang seperti PAUD, SD, dan SMP. Karena itu, menurut Deden, keberadaan ULD menjadi penting sebagai lembaga koordinatif agar layanan bagi siswa difabel lebih terintegrasi.
Langkah ini juga menyesuaikan dengan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023, yang mewajibkan seluruh sekolah menyediakan layanan pendidikan inklusi. Dindikbud Tangsel bahkan tengah menjalin kerja sama lintas sektor dengan Dinas Kesehatan serta DP3AP2KB agar asesmen peserta didik dilakukan sejak awal penerimaan murid baru, melibatkan psikolog dan guru pendamping khusus.
Deden menjelaskan, program inklusi di Tangsel sejatinya sudah berjalan sejak 2022 melalui Satgas Inklusi, yang mewajibkan setiap sekolah menerima sekitar 10 persen siswa berkebutuhan khusus. Saat ini, Dindikbud tengah memetakan kebutuhan SDM, perangkat asesmen, serta anggaran guna memastikan ULD dapat beroperasi secara efektif.
“Target kami, pada tahun ajaran baru nanti sudah ada sekolah-sekolah yang memenuhi standar minimal layanan inklusi. Ke depan, kami ingin ULD ini berkembang menjadi UPT agar layanan inklusi di Tangsel semakin profesional,” tutur Deden. (Idris Ibrahim)
Tidak ada komentar