Site icon BantenDaily

BRIN dan Universitas Pamulang Kolaborasi Kembangkan Teknologi Iradiasi untuk Ketahanan Pangan Nasional

Kepala ORTN BRIN Syaiful Bahri bersama jajaran Universitas Pamulang dan tim BRIN berfoto bersama usai penandatanganan kerja sama riset teknologi iradiasi pangan di Kampus Unpam, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/10/2025). (Foto: Ist)

KOTA TANGSEL | BD – Dalam rangka memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan nasional, Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Pamulang (Unpam).

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) berlangsung di Kampus Unpam pada Senin, 6 Oktober 2025. Fokus kerja sama ini adalah penerapan teknologi iradiasi nuklir berbasis Akselerator Elektron Energi Tinggi (AEET) dalam industri pangan.

Kepala ORTN BRIN, Syaiful Bahri, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal pengembangan riset serta pemanfaatan teknologi iradiasi untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan produk pangan.

“Kami datang ke Unpam untuk menandatangani kerja sama di bidang teknologi iradiasi yang mendukung kedaulatan pangan nasional. Teknologi ini sudah lama dikembangkan di BRIN, dan kami ingin Unpam turut berperan dalam penelitian dan penerapannya,” ujar Syaiful.

Ia menjelaskan bahwa teknologi iradiasi terbukti mampu memperpanjang masa simpan bahan pangan, mencegah munculnya hama seperti kutu buah, serta menjaga kualitas produk agar tetap layak konsumsi dalam jangka waktu lebih lama.

“Ke depan, kami berharap hasil pangan dari Unpam seperti beras dan produk peternakan bisa dijadikan bahan uji coba. Misalnya, bagaimana cara mengiradiasi beras agar tetap tahan lama tanpa kutu. Ini penting, terutama jika produk tersebut akan diekspor,” tambahnya.

Syaiful juga menilai Unpam memiliki potensi besar dalam riset terapan berkat dukungan fasilitas yang memadai dan sumber daya yang kuat.

“Unpam memiliki lahan pertanian yang luas serta teaching industry yang bisa menjadi sarana hilirisasi hasil penelitian. Dengan sinergi ini, proses inovasi dan inkubasi hasil riset bisa berjalan lebih cepat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syaiful menuturkan bahwa kerja sama dengan Unpam merupakan langkah strategis BRIN untuk memperluas kolaborasi dengan perguruan tinggi swasta, setelah sebelumnya menggandeng universitas ternama seperti UGM, UI, ITB, dan IPB.

“Mungkin ini kampus swasta pertama yang kami ajak bekerja sama dalam bidang iradiasi pangan. Kami juga ingin meluruskan pemahaman bahwa produk hasil iradiasi aman dan tidak berbahaya, bahkan bermanfaat untuk menjaga ketahanan pangan,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pamulang, E. Nurzaman, menyambut positif kerja sama ini. Ia menilai kemitraan dengan BRIN sejalan dengan misi Unpam dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami sangat senang dengan kerja sama ini. Dunia pendidikan tidak bisa berdiri sendiri dalam riset. Kehadiran BRIN membuka peluang bagi dosen dan mahasiswa kami untuk memperluas pengalaman riset dan pengembangan ilmu,” ujarnya.

Nurzaman berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada tahap penandatanganan, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kegiatan konkret.

“Mudah-mudahan kerja sama ini benar-benar terealisasi dalam program nyata. Unpam siap berperan aktif mendukung ketahanan pangan nasional melalui riset dan penerapan teknologi iradiasi,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

Exit mobile version