Bunga Maaf: Menggali Makna di Balik Lirik The Lantis

waktu baca 4 menit
Senin, 27 Jan 2025 12:09 0 57 Redaksi

MUSIK | BD – Musik adalah salah satu bentuk ekspresi yang paling kuat, mampu menyampaikan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Salah satu lagu yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar adalah “Bunga Maaf” oleh The Lantis. Lagu ini tidak hanya menawarkan melodi yang indah, tetapi juga lirik yang penuh makna, menggambarkan tema permohonan maaf dan harapan untuk memperbaiki hubungan yang telah retak.

Profil Band The Lantis

The Lantis adalah band asal Jakarta Selatan, Indonesia, yang dibentuk pada tahun 2019. Awalnya, band ini beranggotakan Giri Virandi (bass & vokal), Ravi Rinaldy (gitar & vokal), Muhammad Rifki Dzaky Fauzan (gitar), dan Risyad Fabrian (drum). Namun, pada tahun 2024, Risyad memutuskan untuk keluar dari grup, sehingga saat ini The Lantis digawangi oleh Giri, Ravi, dan Ojan.

Formasi awal The Lantis (Foto: Instagram @thelantis)

Nama “The Lantis” diambil dari sosok yang bernama Lanti, yang merupakan kakek kedua dari personil Giri dan Ravi. Keduanya memiliki hubungan darah sebagai sepupu. The Lantis siap menghadirkan kombinasi musik vintage/retro dan modern ke dalam industri musik Indonesia. Mereka terinspirasi oleh musisi seperti Naif, The Adams, The Changcuters, dan The Beatles, yang memengaruhi gaya musik dan penampilan mereka.

Lirik “Bunga Maaf”

Berikut adalah lirik lengkap dari lagu “Bunga Maaf”:

Hai
Masihkah
Luka itu
Ada di sana

Yang ku
Tinggalkan
Saat kita
Masih Bersama

Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu

Andai
Angin mengulang
Sebuah masa yang t’lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa

Oh
Mungkinkah
Ada rindu
Dibalik benci itu
Yang perlahan
Menghilang
Saat nyamanku tak lagi kau butuh

Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu

Andai
Angin mengulang
Sebuah masa yang t’lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa

Andai
Angin mengulang
Semua masa yang t’lah hilang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Meski ku tahu
Ku tak akan bisa

Tema dan Makna

Lirik lagu ini dimulai dengan pertanyaan yang menggugah, “Masihkah luka itu ada di sana?” yang menunjukkan bahwa meskipun waktu berlalu, rasa sakit dari kesalahan yang telah dilakukan masih membekas. Ini mencerminkan perasaan banyak orang yang merasa bersalah dan ingin memperbaiki hubungan yang telah rusak.

Bagian yang menyatakan “Kini waktu terasa berbeda tanpa hadirmu” menunjukkan betapa pentingnya kehadiran orang yang dicintai dalam hidup seseorang. Ada rasa kehilangan yang mendalam, dan penyesalan yang muncul dari kesadaran bahwa tindakan egois telah merusak hubungan tersebut.

Refrain yang berulang, “Andai angin mengulang sebuah masa yang t’lah usang,” mencerminkan keinginan untuk kembali ke masa-masa indah sebelum kesalahan terjadi. Ini menunjukkan harapan untuk mendapatkan kesempatan kedua, meskipun ada kesadaran bahwa hal itu mungkin tidak mungkin.

Penggunaan frasa “Terima bunga maafku” menjadi simbol yang kuat dalam lirik ini. Bunga sering kali melambangkan keindahan dan harapan, dan dalam konteks ini, bunga menjadi representasi dari permohonan maaf yang tulus. Namun, ada juga kesadaran bahwa “layu termakan egoku,” yang menunjukkan bahwa ego dan kesombongan telah merusak hubungan tersebut.

Kesimpulan

“Bunga Maaf” oleh The Lantis adalah sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya permohonan maaf dan usaha untuk memperbaiki hubungan. Melalui lirik yang menyentuh dan melodi yang indah, lagu ini berhasil menggugah hati banyak orang, menjadikannya sebagai salah satu lagu yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tema yang universal, “Bunga Maaf” mengingatkan kita bahwa tidak ada salahnya untuk meminta maaf dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah dibuat.

Dampak dan Penerimaan di Kalangan Pendengar

Sejak dirilis, “Bunga Maaf” telah mendapatkan sambutan hangat dari para pendengar. Banyak yang merasakan kedalaman emosi yang disampaikan dalam lagu ini, menjadikannya sebagai lagu favorit di berbagai platform musik. Reaksi positif ini juga terlihat di media sosial, di mana banyak pengguna berbagi interpretasi dan makna pribadi mereka terhadap liriknya.

Lagu ini menjadi viral di platform seperti Instagram dan TikTok, di mana banyak orang menggunakan potongan lagu ini dalam video mereka, baik untuk momen refleksi pribadi maupun untuk berbagi pengalaman tentang permintaan maaf dan rekonsiliasi.

Kesimpulan Akhir

Dengan kombinasi lirik yang mendalam, melodi yang indah, dan pengaruh musik yang kaya, The Lantis telah berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh hati banyak orang. “Bunga Maaf” bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya komunikasi, pengertian, dan keberanian untuk meminta maaf dalam hubungan antarmanusia.

The Lantis, dengan gaya musik yang unik dan inspirasi dari musisi legendaris, siap untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi industri musik Indonesia. Dengan harapan untuk terus berkembang dan menjangkau lebih banyak pendengar, mereka menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan dan menyembuhkan. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ""
    ""
    LAINNYA