TANGERANG | BD – Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau operasional awal insinerator ramah lingkungan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, pada Rabu (11/6/26). Insinerator tanpa asap ini dirancang untuk mengelola sampah dengan teknologi berkelanjutan, hasil kolaborasi antara Kepala Desa Mekar Jaya, Ali Gozali, dan Yayasan Kaum Muda 17.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan penghargaan atas inisiatif dan inovasi dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi memberdayakan ekonomi masyarakat. Insinerator berfungsi sebagai alat untuk mengolah sampah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada kepala desa dan Kawan Muda 17 atas inisiatif luar biasa dalam mengelola sampah dengan teknologi yang ramah lingkungan,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Bupati menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan sampah yang tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik akan menjadi simbol kemajuan peradaban dan tanggung jawab sosial warga.
Menurutnya, insinerator yang diresmikan hari ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah desa, kelompok pemuda Desa Mekar Jaya yang tergabung dalam “Kelompok Muda 17″, serta dukungan teknis dari LPP Universitas. Teknologi ini dirancang untuk membakar sampah tanpa menghasilkan asap yang mencemari udara, sekaligus menciptakan peluang ekonomi melalui pengelolaan sampah organik menjadi produk bernilai seperti pupuk untuk pertanian.
“Saya berharap, kolaborasi antara Desa Mekar Jaya, kelompok pemuda, dan pihak universitas ini dapat menjadi contoh yang dapat diikuti oleh desa-desa lain di Kabupaten Tangerang,” katanya.
Kepala Desa Mekar Jaya, Ali Gozali, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program lingkungan hidup yang telah dicanangkan oleh Pemkab Tangerang, serta upaya untuk mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan berdaya secara ekonomi.
“Kami berharap dengan adanya insinerator ini, masyarakat akan lebih sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan aktif dalam pengelolaan sampah secara mandiri,” ungkap Ali.
Pihaknya juga telah mulai mengembangkan bank sampah dan produk pertanian berbasis organik, seperti bayam dan jamur tiram, yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. (*)
Tidak ada komentar