TANGERANG | BD – Wakil Bupati Tangerang, Hj. Intan Nurul Hikmah, mengingatkan seluruh kecamatan agar tidak sebatas melaksanakan program percepatan penurunan stunting secara formalitas, melainkan juga menghadirkan terobosan dan ide kreatif sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Pesan itu ia sampaikan ketika melakukan pemantauan lapangan terhadap Program Percepatan Penurunan Stunting (P3S) di Kecamatan Teluknaga. Kecamatan tersebut tercatat berhasil menekan angka stunting hingga sekitar 4 persen.
“Alhamdulillah, Teluknaga mampu menurunkan angka stunting sekitar 4 persen. Tetapi capaian ini belum cukup. Semua kecamatan jangan hanya mengandalkan rutinitas, melainkan harus inovatif agar penurunan stunting terasa nyata di setiap wilayah,” ujar Wabup Intan pada Rabu (24/9/2025).
Intervensi Bergizi Perlu Evaluasi dan Strategi Baru
Pemkab Tangerang telah menggulirkan berbagai langkah, di antaranya pemberian makanan bergizi selama 120 hari bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan intervensi gizi selama 90 hari untuk anak yang terindikasi stunting, termasuk pemberian suplemen vitamin.
Namun menurut Wabup Intan, upaya tersebut tidak boleh berhenti pada pelaksanaan saja. Perlu ada pemantauan rutin, pencatatan kendala di lapangan, serta evaluasi efektivitasnya.
“Sebagai Ketua TPPS, saya wajib memastikan data di lapangan sesuai dengan laporan dinas. Kalau setelah intervensi kondisi anak belum membaik, itu artinya butuh strategi baru. Pemerintah harus berani mengevaluasi sekaligus berinovasi,” tegasnya.
Peran Kader PKK dan Posyandu
Wabup Intan juga menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas kader PKK maupun Posyandu, khususnya dalam hal pemahaman gizi dan keterampilan mengolah makanan tambahan yang sehat sekaligus menarik bagi anak-anak.
“Banyak anak sulit makan bukan karena kekurangan bahan, tetapi karena tampilan makanannya kurang menarik. Kader harus kreatif membuat menu sehat yang enak, sederhana, dan terjangkau. Pemerintah akan mendukung dengan pelatihan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai menu bergizi akan terus didorong pemerintah daerah agar masyarakat terbiasa dengan pola konsumsi sehat sejak keluarga.
Puskesmas Diminta Lebih Proaktif
Selain kader dan kecamatan, peran tenaga kesehatan di Puskesmas juga menjadi sorotan. Wabup Intan meminta agar tenaga medis tidak hanya menunggu pasien datang, tetapi aktif mendatangi masyarakat.
“Sosialisasi jangan berhenti di Puskesmas. Tenaga kesehatan perlu turun langsung ke kampung, mengajarkan keluarga cara membuat makanan tambahan dari bahan yang ada di sekitar rumah. Sederhana tapi tepat sasaran,” ucapnya.
Dengan kolaborasi lintas pihak, inovasi di tingkat akar rumput, serta dukungan penuh dari pemerintah, Wabup Intan optimistis Kabupaten Tangerang bisa menjadi contoh keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. (*)