TANGERANG | BD – Warga Desa Margasari, RT 03/03, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di sebuah kontrakan pada Rabu, 20 Agustus 2025. Korban yang diketahui berinisial DR, berusia 41 tahun, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam tempat tinggalnya.
Peristiwa tragis ini dilaporkan oleh warga setempat kepada Polsek Tigaraksa Polresta Tangerang sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran dan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Tigaraksa, AKP I Made Artana, menjelaskan bahwa penemuan mayat tersebut bermula ketika pemilik kontrakan berencana mengantarkan jamu yang biasa dipesan oleh korban setiap pagi. Ketika pemilik kontrakan mengetuk pintu beberapa kali, tidak ada jawaban dari dalam. “Karena pintu kontrakan tidak terkunci, pemilik kontrakan pun membukanya dan menemukan korban sudah tergeletak dalam posisi telungkup,” ungkap Made.
Setelah mendapatkan laporan, Polsek Tigaraksa bersama Unit Identifikasi Polresta Tangerang segera melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. “Dari keterangan para saksi, korban sering mengeluh tentang sakit dada, serta memiliki riwayat penyakit diabetes dan jantung. Terakhir kali saksi melihat korban adalah pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, di warung saat membeli obat sambil mengeluh tentang penyakit yang dideritanya,” jelas Made.
Lebih lanjut, Made menambahkan bahwa selama hidupnya, korban tinggal sendirian di kontrakan tersebut. Suami korban diketahui bekerja di luar kota dan hanya pulang seminggu sekali. Hal ini menambah kesedihan atas kejadian yang menimpa korban, yang tampaknya tidak memiliki pendamping di saat-saat terakhirnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, petugas Polsek Tigaraksa berusaha menghubungi keluarga korban untuk memberikan kabar duka ini. Jenazah DR kemudian dibawa ke RSUD Balaraja untuk penanganan lebih lanjut dan proses identifikasi. Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat setempat, yang berharap agar pihak berwenang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban. (*)
Tidak ada komentar