KOTA TANGERANG | TD — Kebutuhan kantong darah sejatinya bisa diberikan secara gratis untuk masyarakat asalkan ada intervensi kuat oleh pemerintah daerah. Hal itu dapat dilakukan dengan adanya subsidi kepada lembaga Palang Merah Indonesia (PMI).
Hal itu terungkap dalam diskusi yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang di momen HUT PMI ke-78 bersama Solusi Movement di Gedung Budaya Kesenian Kota Tangerang yang mengambil tema “Donor Gratis pas Butuh Bayar” pada Minggu, 17 September 2023.
Anggota DPRD Kota Tangerang Andri S. Permana yang hadir menjadi narasumber menuturkan, diperlukan keberpihakan pemerintah daerah agar kantong darah tidak berbayar.
“Bisa donor darah gratis, kantong gratis, Bisa. Jika ada intervensi pemerintah,” tegas Andri.
Ia pun meminta agar semua pihak dapat berkolaborasi dengan PMI demi kelancaran program-program kemanusiaannya. Kelancaran program PMI saat ini ditopang oleh semangat kesukarelawanan yang berasal dari semua lapisan dan komponen masyarakat.
Soal aturan, Andri mendorong agar peran aktif eksekutif dapat lebih maksimal. Pasalnya, jika kelak hadir Peraturan Daerah (Perda) soal PMI, tetapi tidak didukung oleh Peraturan Wali Kota (Perwal), maka payung hukum tersebut hanya kiasan belaka.
Narasumber lainnya Valencia dari Blood for Life menambahkan, jika pemerintah daerah memberi subsidi untuk pembelian kantong darah maka sampai ke masyarakat akan tanpa biaya alias gratis.
“Di Kutai Kartanegara itu kalau kita terima kantong darah itu gratis, karena ada subsidi dari pemerintah daerahnya,” ujarnya.
Namun demikian ia menuturkan bahwa biaya subsidi untuk biaya pengganti pengolahan darah (BPPD) di setiap daerah tentu akan berbeda-beda karena menyesuaikan dengan besaran APBD setempat.
“Jika pemkot Tangerang memiliki APBD yang besar maka saya yakin untuk BPPD bisa gratis, mudah-mudahan kedepannya bisa seperti itu,” katanya.
dr. David Sidabutar, Kepala UDD PMI kota Tangerang menambahkan, pembelian kantong darah merupakan biaya pengganti dari operasional untuk memeriksa setiap darah yang didonorkan.
Kata David, PMI Kota Tangerang justru saat ini mengoptimalkan anggaran yang ada dengan segala keterbatasannya.
Dia mengajak agar peran serta masyarakat untuk terus mendonorkan darah, karena selain memberi manfaat bagi kesehatan pendonor juga membantu atau menolong nyawa manusia lainnya.
Sebagai informasi, dalam acara ini turut dihibur oleh warga binaan dari lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas IIA Kota Tangerang. Mereka tampil dalam format grup band dengan membawakan sejumlah lagu yang membahagiakan para relawan dan pengurus PMI serta tamu yang hadir. (Ril)