Drama Laporan Ular di Tangsel: Damkar Dikerjai Demi Urusan Utang

waktu baca 2 menit
Rabu, 11 Jun 2025 21:54 27 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD  – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga menerima laporan palsu. Pelapor diduga memanfaatkan keberadaan petugas untuk menagih utang (debt collector).

Komandan Regu Rescue Damkar Tangsel, Darus Salam, menjelaskan bahwa mereka mendapatkan laporan dari seseorang berinisial D yang mengklaim melihat ular di dalam rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel.

Setelah menerima laporan tersebut, tim Damkar yang terdiri dari tiga personel segera berangkat ke lokasi dengan perlengkapan lengkap.

“Awalnya kami menghubungi pelapor melalui WhatsApp. Dia mengaku ada ular. Kami memberi tahu bahwa kami sedang dalam perjalanan, tetapi pelapor yang tidak bertanggung jawab itu mengaku sedang berada di luar rumah. Hanya istrinya yang ketakutan di dalam. Saat ditanya tentang keberadaan ular, dia menyebutkan bahwa ular tersebut ada di bawah lemari,” ujarnya pada Rabu, 11 Juni 2025.

Namun, setibanya di lokasi, petugas menemukan kejanggalan karena tidak ada respons dari pelapor saat dihubungi.

“Kami mencoba menghubungi pelapor melalui telepon dan WhatsApp, tetapi tidak mendapat jawaban. Akhirnya, kami memutuskan untuk menemui Ketua RT setempat untuk membantu mengidentifikasi pelapor,” jelasnya.

“Saya memberitahu RT bahwa kami dari Damkar ingin mengevakuasi ular, tetapi RT mengatakan tidak mengenal warga berinisial D maupun istrinya,” tambahnya.

Setelah beberapa waktu, pelapor justru mengirimkan pesan kepada petugas dengan maksud yang mengejutkan. Alih-alih membutuhkan evakuasi hewan, ia malah meminta petugas Damkar untuk menagih utang kepada seseorang yang ternyata adalah “D” yang sebelumnya disebut sebagai pelapor.

“Pelapor meminta kami untuk menagih utang. Ternyata nama D itu bukan pelapor, tetapi orang yang ditagih,” ungkap Darus.

Menanggapi insiden tersebut, Darus sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan layanan publik untuk kepentingan pribadi. Ia berharap masyarakat tidak lagi memanfaatkan instansi pelayanan darurat untuk tujuan yang tidak semestinya.

“Sebagai bentuk pelayanan, kami tetap tanggap dan turun ke lokasi. Namun, kejadian ini sangat disayangkan. Semoga tidak terulang kembali,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA