Event Karate Internasional Hadir di Tangsel: Kolaborasi 11 Negara, Didukung Pemkot & Pemprov

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Jul 2025 10:07 14 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – R. Sukma Aji Abimanyu, Wakil Ketua Panitia Asia Pacific Karate Championship Internasional ke-6, menyatakan bahwa semua personel yang terlibat dalam penyelenggaraan telah dipersiapkan dengan matang dan siap untuk berkolaborasi demi kesuksesan acara tersebut.

Pernyataan ini disampaikan setelah rapat yang berlangsung di kawasan BSD, Kota Tangsel, pada Senin, 28 Juli 2025, yang melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran acara.

“Semua persiapan telah dilakukan, termasuk perlengkapan, acara, dan persiapan pembukaan. Sebelumnya, kami juga telah mengadakan seminar dan technical meeting,” jelas Aji di Teras Kota, BSD.

Sebanyak 11 negara dipastikan akan berpartisipasi dalam event ini. Oleh karena itu, panitia terus berupaya untuk menyempurnakan persiapan yang ada.

“Kami mengundang 13 negara, dan 11 di antaranya telah mengonfirmasi kehadiran. Negara-negara tersebut berasal dari kawasan Asia Pasifik, termasuk Australia,” tambahnya.

Negara-negara yang akan hadir antara lain Jepang, Amerika Serikat, Australia, India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, dan Afganistan. “Satu negara lagi saya lupa, tetapi mereka semua akan hadir di Tangsel,” lanjut Aji.

Aji juga menekankan bahwa penyelenggaraan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tangsel dan Pemerintah Provinsi Banten.

“Dukungan yang luar biasa. Kebetulan saya juga menjabat sebagai Ketua Bidang Prestasi di KONI Tangsel. Alhamdulillah, Pemerintah sangat mendukung. Rencananya, Pak Gubernur Banten dan Pak Wali Kota juga akan hadir,” tutupnya.

Sebelumnya, kejuaraan bergengsi Asia Pacific Karate Championship Internasional ke-6 dijadwalkan berlangsung dari 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 di kawasan BSD, Kota Tangerang Selatan. Event ini diinisiasi oleh Gabungan Beladiri Karatedo Indonesia Hayashi-ha Shitoryukai (Gabdika Shitoryukai).

Pendiri Gabdika Shitoryukai, Shihan dr. Markus Basuki, menjelaskan bahwa kejuaraan ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan simbol kolaborasi dan komitmen terhadap pendidikan karakter melalui seni bela diri.

“Ini adalah kejuaraan yang keenam. Kami adalah pencetus pertama kali sejak 2010 di Asia Pasifik. Setelah diadakan secara bergilir di Jepang, Sri Lanka, Malaysia, dan Singapura, kini kembali ke Indonesia, tepatnya di Tangsel,” ungkap Shihan Markus. (Idris Ibrahim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA