Site icon BantenDaily

Festival UMKM Ngider di Kabupaten Tangerang Dipertanyakan, DPRD Soroti Manfaat untuk Warga

Anggota DPRD Tangerang kritik Festival UMKM Ngider yang dinilai seremonial dan buang anggaran, Diskum sebut dukung produk lokal.

Festival UMKM Ngider Kecamatan yang dikritik sebagai 'pemborosan anggaran' oleh Anggota DPRD Nonce Thendean, tampak sepi pengunjung dan terkendala cuaca ekstrem seperti terlihat di Panongan. Direktur EO mengakui hujan memengaruhi penjualan, sementara Nonce menyarankan fokus pada program sembako murah. (Foto: Ist)

TANGERANG | BD Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Nonce Thendean, melontarkan kritik terhadap pelaksanaan Festival UMKM Ngider Kecamatan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang. Ia menilai kegiatan tersebut tidak lebih dari acara seremonial yang justru menghabiskan anggaran tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Festival ini hanya sebatas acara seremonial, buang-buang anggaran. Tidak ada dampak langsung bagi masyarakat,” kata Nonce, Jumat (3/10/2025).

Politikus Partai Demokrat itu juga menyoroti pemilihan waktu kegiatan yang dinilai kurang tepat, mengingat kondisi ekonomi saat ini sedang lesu. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih fokus menghadirkan program yang benar-benar membantu masyarakat, misalnya dengan mengadakan bazar sembako murah.

“Daya beli dan daya jual saat ini tidak seimbang. Banyak pelaku UMKM yang kekurangan modal, sementara penjualan menurun akibat situasi ekonomi,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Event Organizer (EO) AboutTNG, Dipo, menjelaskan bahwa festival justru dirancang untuk mendukung UMKM melalui penyediaan ruang berjualan sekaligus memperluas promosi produk lokal.

“Tujuan utama festival ini adalah mendorong produk lokal agar lebih dikenal. UMKM yang sudah terdata diberikan kesempatan tampil dan berjualan, sekaligus sebagai ajang promosi,” terang Dipo.

Namun, ia mengakui bahwa penyelenggaraan di Panongan sempat terkendala faktor cuaca sehingga memengaruhi jumlah pengunjung. “Beberapa hari terakhir turun hujan, jadi pengunjung sepi. Berbeda dengan Balaraja dan Kronjo, di sana UMKM justru laris dan mendapatkan ekspos lebih luas berkat dukungan warga setempat,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version