Site icon BantenDaily

Gerakan Nurani Bangsa Suarakan 10 Seruan Kebangsaan

Gerakan Nurani Kebangsaan mengeluarkan 10 seruan untuk pemerintah demi kesejahteraan rakyat dan masa depan Indonesia yang lebih baik.

Sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2025. (Foto: Ist)

JAKARTA| BD – Dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, Gerakan Nurani Kebangsaan mengeluarkan seruan kepada pemerintah dana elemen bangsa untuk memperkuat komitmen dalam mencapai kesejahteraan rakyat. Dengan semangat Pancasila dan amanat konstitusi, Gerakan Nurani Kebangsaan mengajak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini.

Berikut adalah sepuluh seruan kebangsaan yang disampaikan dalam siaran pers yang diterima BantenDaily pada Selasa, 28 Januari 2025.

1. Tingkatkan Kualitas Demokrasi:
Pemerintah harus memastikan bahwa demokrasi di Indonesia berfungsi sebagai representasi ‘dari, oleh, dan untuk rakyat’. Setiap kebijakan dan tindakan perlu mengutamakan kepentingan rakyat serta menjamin ruang untuk berekspresi.

2. Jaga Nilai Kebangsaan:
Seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, perlu menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan demi keutuhan dan persatuan Indonesia. Persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan kita.

3. Fokus pada Kemaslahatan Rakyat:
Setiap agenda berbangsa dan bernegara harus berlandaskan pada kemaslahatan rakyat dan masa depan negara secara berkelanjutan, bukan terjebak pada kepentingan segelintir individu.

4. Perbaiki Kualitas Pendidikan dan Kesehatan:
Kami mendesak pemerintah untuk melaksanakan program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, sehingga setiap warga negara dapat menikmati hak-haknya secara adil.

5. Lindungi Kebebasan Berpendapat:
Pemerintah dan aparat penegak hukum harus melindungi dan menjaga kebebasan berpendapat serta berekspresi sebagai hak asasi yang dijamin oleh konstitusi.

6. Pemberantasan Korupsi:
Penyelenggara negara di semua tingkatan harus menjadi teladan dalam pemberantasan korupsi dengan menerapkan nilai-nilai anti-korupsi dalam setiap tindakan mereka.

7. Efisiensi dan Transparansi Birokrasi:
Presiden dan para pembantunya, serta pemimpin daerah, harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan.

8. Pengelolaan Anggaran yang Bijak:
Pemerintah dan lembaga legislatif seharusnya mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan lebih adil dan bijak, dengan setiap kebijakan fiskal berorientasi pada kesejahteraan sosial.

9. Membangun Papua yang Damai:
Gerakan Nurani Bangsa menyerukan agar pemerintah dan semua pihak terkait dapat membangun Papua yang damai dan adil, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan ruang hidup masyarakat berdasarkan kearifan lokal.

10. Jadikan Nilai Luhur Bangsa sebagai Dasar Kebijakan:
Semua penyelenggara negara harus menjadikan ajaran universal agama dan nilai luhur bangsa, khususnya yang terkristalisasi dalam Pancasila, sebagai dasar dalam mengemban amanah bangsa.

Dengan seruan ini, Gerakan Nurani Kebangsaan berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Gerakan Nurani Kebangsaan meyakini bahwa dengan komitmen bersama dan kesadaran kolektif, kita dapat menghadapi tantangan yang ada dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tokoh Gerakan Nurani Bangsa di antaranya Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Omi Komariah Nurkholish Madjid, K.H. Quraish Shihab, K.H. Mustofa Bisri, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Bhante Sri Pannyavaro Mahathera, Pdt. Jacky Manuputty, Amin Abdullah, Komaruddin Hidayat, Slamet Rahardjo, dr. Umar Wahid, Erry Riyana Hardjapamekas, Karlina Rohima Supelli, Pdt. Gomar Gultom, Frans Magniz Suseno SJ, A. Setyo Wibowo SJ, Laode Muhammad Syarif, Ery Seda, Lukman Hakim Saifuddin, Alissa Q. Wahid. (*)

Exit mobile version