SERANG | BD — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan ke Puskesmas Tanara yang terletak di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, pada Kamis, 6 Maret 2025.
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memantau secara langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Dalam acara tersebut, turut hadir Gubernur Banten Andra Soni, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dinas Kesehatan Banten dr. Ati Pramudji Hastuti, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dr. Rahmat Fitriadi.
Menurut laporan Tangerang Ekspres, sekitar pukul 10.30 WIB, Gibran tiba di Puskesmas Tanara dengan pengawalan ketat dari Paspampres dan TNI-Polri. Setibanya, ia langsung menyapa Gubernur Andra Soni, Bupati Tatu Chasanah, serta masyarakat yang telah menunggu sejak pagi.
Setelah itu, Gibran memasuki Puskesmas untuk meninjau pelayanan CKG, didampingi oleh para pejabat daerah. Usai meninjau, ia keluar dan langsung dikerumuni oleh warga, terutama ibu-ibu yang ingin berfoto bersamanya. Banyak yang bersorak gembira menyambut kedatangan Wakil Presiden, yang membalas dengan senyuman khasnya yang mengingatkan pada mantan Presiden Joko Widodo.
Tanpa mengadakan sesi wawancara dengan media, Gibran segera meninggalkan Puskesmas Tanara dan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Tangerang.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyampaikan bahwa saat meninjau Puskesmas, Gibran memberikan pesan agar program CKG dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. “Pak Gibran berpesan agar program CKG ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga seluruh masyarakat Kabupaten Serang dapat merasakannya,” ujarnya kepada wartawan.
Tatu juga mengakui bahwa banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang program CKG, sehingga sosialisasi perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang dapat memanfaatkan layanan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.
Lebih lanjut, Tatu telah memberikan arahan kepada seluruh kepala Puskesmas di Kabupaten Serang untuk melibatkan RT/RW dalam mengumpulkan data tanggal lahir masyarakat, mengingat banyak yang hanya mengingat bulan kelahirannya. “Di kampung, seringkali masyarakat hanya ingat bulan lahir, jadi perlu ada sosialisasi lebih lanjut dan melibatkan RT/RW untuk mengecek tanggal lahir mereka,” jelasnya.
Tatu juga menyoroti perlunya perbaikan fasilitas Puskesmas di Kabupaten Serang, mengingat beberapa di antaranya sudah berdiri sejak tahun 2000-an. “Setelah infrastruktur jalan dan pendidikan, kini fokus kami adalah memperbaiki ruang Puskesmas. Saya akui, banyak ruang Puskesmas yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai kendala dalam pelaksanaan program CKG, Tatu mengungkapkan bahwa masih ada kekurangan tenaga medis, khususnya dokter. Namun, Pemkab Serang telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) yang memungkinkan Puskesmas untuk merekrut tenaga medis dari BLUD tanpa harus membuka lowongan CPNS. “Semua 31 Puskesmas sudah berstatus BLUD, sehingga mereka memiliki kewenangan untuk merekrut tenaga medis sendiri. Namun, kendala lain adalah anggaran yang belum mencukupi untuk menggaji dokter, ini masih menjadi tantangan yang harus diatasi,” tuturnya. (*)