Gubernur Banten Tindak Cepat Jalan Longsor di Lebak: Proyek Dimulai Juli

waktu baca 2 menit
Kamis, 19 Jun 2025 11:55 13 Nazwa

BANTEN | BD – Gubernur Banten, Andra Soni, secara langsung memantau kondisi dua lokasi tanah longsor di ruas jalan Cipanas-Ciparay, Kabupaten Lebak, pada Rabu (18/6/2025). Kunjungan kerja ini dilakukan untuk memastikan kesiapan proses rehabilitasi jalan yang menjadi akses vital menuju kawasan wisata unggulan “Negeri di Atas Awan” Citorek.

Dalam keterangannya di lokasi, Gubernur Andra menyampaikan bahwa tahap persiapan rehabilitasi sudah mencapai 80 persen. “Saat ini kami sedang menyelesaikan dokumen administrasi dan perencanaan teknis. Insyaallah awal Juli 2025 pekerjaan fisik sudah bisa dimulai,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Peninjauan ini dilakukan usai Gubernur menghadiri serangkaian acara penting, termasuk pelantikan pengurus DPC APDESI Kabupaten Lebak dan pengukuhan DPK APDESI se-Kabupaten Lebak di Lapangan Janur Sasat, Desa Citorek Tengah. “Sengaja saya luangkan waktu untuk melihat langsung kondisi ini karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” tambahnya.

Dua titik kritis yang ditinjau berada di kilometer 28 dan 24 Jalan Raya Cipanas. Data teknis menunjukkan:

  • Km 28: Longsoran sepanjang 90 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter
  • Km 24: Area terdampak lebih luas dengan panjang 170 meter dan kedalaman 14 meter

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena jalur ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Selain akses wisata, ini juga jalur distribusi hasil pertanian dari kawasan selatan,” papar Gubernur seraya menunjuk lereng yang masih labil.

Dalam penjelasan teknisnya, Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan menyebutkan bahwa penanganan akan menggunakan metode canggih. “Kami akan membangun retaining wall dengan sistem bore pile yang lebih stabil. Juga akan dipasang gorong-gorong khusus untuk mengendalikan aliran air permukaan,” jelasnya.

Gubernur Andra menekankan pentingnya aspek pencegahan dalam proyek ini. “Saya minta dibuatkan sistem drainase yang komprehensif. Jangan sampai kita hanya memperbaiki yang rusak, tapi tidak mengantisipasi potensi longsor di masa datang,” tegasnya.

Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp28 miliar ini ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan. “Kami akan kerahkan semua sumber daya. Yang penting masyarakat tidak terlalu lama mengalami kesulitan akses,” janji Arlan.

Dampak positif yang diharapkan dari rehabilitasi ini antara lain:

  1. Pemulihan akses transportasi yang lancar
  2. Peningkatan kunjungan wisatawan
  3. Kelancaran distribusi hasil pertanian
  4. Penguatan infrastruktur tahan bencana

“Kami berkomitmen menjadikan Banten Selatan sebagai destinasi wisata berkelas nasional. Tapi semua itu dimulai dari infrastruktur yang memadai dan aman,” pungkas Gubernur mengakhiri kunjungan kerjanya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA