Pandeglang | BD – Kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciawi 2, Desa Ciawi, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, cukup memprihatinkan. Pasalnya, plafon ruang kelas berlubang dan rusak.
Hal ini membuat para guru dan 145 siswa sering dihantui rasa waswas pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Kekhawatiran akan tertimpa plafon lapuk makin menjadi-jadi ketika musim hujan.
Seperti diutarakan Asep Saeful Bahri, seorang guru SDN Ciawi 2, pada Rabu, 1 Maret 2023. Dia mengatakan, saat musim hujan, guru dan siswa selalu merasa khawatir plafon ruang kelas ambruk.
“Kami juga merasa waswas, takut nanti ketika sedang berlangsung KBM ambruk dan bisa menimpa siswa. Apalagi saat ini musim penghujan, karena banyak ruangan kelas juga yang mengalami bocor,” ujar Asep.
Dia menyebutkan, gedung SDN Ciawi 2 diresmikan pada 2007 lalu. Hingga kini belum pernah diperbaiki.
Ironinya lagi, kerusakan bukan hanya di ruang kelas. Ruang guru dan perpustakaan pun sudah ambruk pada 2018 lalu.
“Ruangan perpus dan guru juga tidak bisa dipergunakan. Bahkan ruangan guru kita menggunakan ruangan kelas,” jelas Asep.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Pandeglang menaruh perhatian pada kondisi gedung SDN Ciawi 2. Asep mengatakan, pihak sekolah telah mengajukan permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang.
“Kalau pengajuan sudah diajukan, tetapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan. Padahal kami sangat berharap bisa dilakukan perbaikan agar proses KBM bisa nyaman,” ucap Asep.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang Sutoto justru menyarankan pihak sekolah untuk memperbaiki kerusakan ringan melalui anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, apabila kerusakan bangunan skala sedang dan berat, maka dapat diajukan ke Disdikpora Kabupaten Tangerang untuk ditangani.
“Untuk kerusakan ringan seperti genting dan plafon, dapat menggunakan dana BOS. Sedangkan kerusakan sedang dan berat, silakan diajukan ke Bidang Pembinaan SD untuk divalidasi Dapodik dan mendapat skala prioritas,” kata Sutoto.(Iman)