Jembatan Kaca Berendeng, Ikon Kota Tangerang yang Menyatukan Dua Wilayah dan Banyak Cerita

waktu baca 4 menit
Jumat, 31 Okt 2025 20:39 32 Nazwa

TANGERANG | BD — Saat matahari mulai condong ke barat, pantulan sinarnya menari di atas permukaan Sungai Cisadane. Di antara riak air yang tenang itu, berdiri gagah sebuah jembatan dengan warna cerah dan lantai transparan yang memantulkan cahaya sore — Jembatan Kaca Berendeng, salah satu ikon wisata yang kini menjadi kebanggaan warga Kota Tangerang.

Menghubungkan Dua Wilayah, Menyatukan Dua Nama

Jembatan ini berdiri di atas Sungai Cisadane dan menjadi penghubung antara dua wilayah, yaitu Kelurahan Gerendeng di Kecamatan Karawaci dan Kelurahan Benteng Makassar di Kecamatan Tangerang. Dari sinilah nama “Berendeng” berasal — sebuah perpaduan dari dua nama daerah yang kini disatukan oleh satu jembatan.

Diresmikan pada 4 Februari 2018, Jembatan Kaca Berendeng tidak hanya dibangun sebagai sarana penyeberangan, tetapi juga sebagai ikon wisata dan ruang publik yang memperindah wajah Kota Tangerang. Pemerintah setempat menata kawasan bantaran Sungai Cisadane agar menjadi tempat rekreasi masyarakat sekaligus destinasi wisata baru yang ramah keluarga.

Menurut keterangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, keberadaan jembatan ini menjadi simbol keterhubungan dan keberagaman budaya yang ada di kota tersebut. “Jembatan ini merepresentasikan heterogenitas dan semangat kebersamaan masyarakat Tangerang,” ujar salah satu pejabat Disbudpar dalam keterangan tertulis di situs resmi pemerintah kota.

Sensasi Berjalan di Atas Sungai Cisadane

Daya tarik utama dari Jembatan Kaca Berendeng tentu terletak pada bagian lantainya yang terbuat dari kaca tebal transparan. Dari permukaan kaca, pengunjung bisa melihat langsung aliran Sungai Cisadane mengalir di bawah kaki mereka. Sensasi “berjalan di atas air” ini menjadi pengalaman tersendiri, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melintas.

Bagian kaca tersebut memiliki ukuran sekitar 7 x 2,5 meter dan berada di ketinggian lima meter dari permukaan sungai. Meski tampak menegangkan, kaca ini sebenarnya cukup kuat dan mampu menahan beban hingga puluhan orang secara bersamaan.

“Pertama kali melangkah memang agak deg-degan, tapi setelah itu rasanya seru dan keren banget,” kata Lia, warga Karawaci yang datang bersama keluarganya. “Kalau sore anginnya sejuk, pemandangannya bagus, dan hasil fotonya juga keren.”

Desain Penuh Warna dan Spot Foto Favorit

Secara visual, Jembatan Kaca Berendeng dirancang dengan desain yang cerah dan atraktif. Warna-warni terang menghiasi rangka jembatan, sementara ornamen berbentuk sisik ikan di bagian sisi menambah kesan artistik. Saat malam tiba, lampu-lampu LED menyala bergantian, menciptakan suasana yang romantis dan memanjakan mata.

Tak heran jika jembatan ini menjadi salah satu spot foto paling populer di Kota Tangerang. Banyak pengunjung datang khusus untuk berfoto di atas kaca, atau sekadar menikmati suasana sungai sambil bersantai bersama keluarga dan teman.

Ruang Publik yang Hidup dan Ramah Warga

Kawasan di sekitar jembatan kini berkembang menjadi area publik yang ramai. Di sepanjang bantaran sungai terdapat taman hijau, jalur pedestrian, dan area kuliner kaki lima yang menghadirkan aneka jajanan khas Tangerang. Suasana menjadi semakin hidup saat menjelang senja — anak-anak bermain, pasangan muda berfoto, dan warga menikmati sore sambil menyeruput kopi dari warung terdekat.

Pemerintah Kota Tangerang memang berkomitmen menjadikan kawasan ini sebagai bagian dari ruang terbuka publik yang layak dan nyaman. Selain menjadi jalur penyeberangan, jembatan juga kerap dijadikan lokasi kegiatan masyarakat, termasuk Car Free Day (CFD) dan agenda wisata budaya tahunan.

Mudah Dijangkau, Gratis untuk Semua

Jembatan Kaca Berendeng berlokasi di Jalan Benteng Makassar 1 No.38, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang. Aksesnya mudah dijangkau dari pusat kota — hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.

Menariknya, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Fasilitas ini sepenuhnya gratis dan terbuka untuk umum setiap hari, hanya dikenakan biaya parkir kendaraan di area sekitar.

Waktu terbaik untuk datang adalah sore hingga malam hari, ketika cuaca lebih sejuk dan lampu-lampu jembatan mulai menyala, menciptakan pemandangan yang memukau di atas Sungai Cisadane.

Lebih dari Sekadar Infrastruktur

Lebih dari sekadar jembatan, Jembatan Kaca Berendeng kini menjadi bagian dari identitas Kota Tangerang. Ia bukan hanya menghubungkan dua sisi sungai, tapi juga menghadirkan ruang pertemuan warga — tempat cerita, tawa, dan kenangan baru tercipta setiap hari.

Keberadaannya menunjukkan bagaimana sebuah kota bisa tumbuh tanpa kehilangan sentuhan humanis. Bahwa infrastruktur tidak hanya dibangun untuk fungsi, tetapi juga untuk rasa — rasa memiliki, rasa bangga, dan rasa bersama.

  • Lokasi: Jalan Benteng Makassar 1 No.38, RT 002/RW 009, Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten
  • Jam Kunjungan: Setiap hari, 24 jam
  • Tiket: Gratis

Penulis: Vira Febriyanti
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammdiyah Tangerang. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA