Site icon BantenDaily

Kesadaran Keamanan Informasi : Perlindungan Diri di Era Digital

Keamanan Siber (Foto : Unplash)

OPINI | BD — Pada era digital yang serba canggih ini, kejahatan cyber telah menjadi salah satu tantangan utama yang mengancam keamanan informasi pribadi dan keuangan kita. Modus operandi penjahat cyber yang kerap kali digunakan meliputi aplikasi palsu dan email phishing. Tindakan kriminal ini tidak hanya mengakibatkan kerugian materi yang signifikan, tetapi juga dampak psikologis yang mendalam bagi korban. Artikel ini akan membahas identifikasi jumlah kasus, modus operandi, dan dampak kejahatan cyber berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran keamanan informasi.

Modus Operandi Kejahatan Cyber

Penjahat cyber sering menggunakan metode berikut untuk menipu korban:

  1. Aplikasi Palsu: Mereka menciptakan aplikasi yang meniru aplikasi resmi dari institusi keuangan atau perusahaan besar. Aplikasi ini biasanya disebarkan melalui berbagai platform, baik yang resmi maupun tidak resmi, dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi atau keuangan dari pengguna.
  2. Email Phishing: Dalam modus ini, penjahat mengirim email yang tampaknya berasal dari institusi keuangan atau perusahaan terkemuka. Email ini biasanya berisi pesan mendesak untuk memperbarui informasi akun atau mengikuti tautan ke situs web palsu yang mirip dengan situs resmi.

Dampak Kerugian dari Kejahatan Cyber

Kejahatan cyber ini menyebabkan dua jenis kerugian utama:

  1. Kerugian Materil:
    • Kehilangan Finansial: Korban dapat kehilangan uang dalam jumlah besar akibat transaksi ilegal yang dilakukan dengan informasi keuangan mereka yang telah dicuri.
    • Pembobolan Rekening Bank: Informasi keuangan yang dicuri sering kali digunakan untuk membobol rekening bank korban sehingga mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
  2. Kerugian Non-Materil:
    • Stres dan Kecemasan: Korban sering kali mengalami stres dan kecemasan akibat kehilangan uang dan komplikasi dalam memulihkan identitas serta keuangan mereka.
    • Penurunan Kepercayaan: Kepercayaan korban terhadap institusi keuangan dan sistem keamanan digital dapat menurun. Ini bisa membuat mereka enggan menggunakan layanan digital di masa depan.

Penelitian Terkait Kejahatan Cyber

Berdasarkan laporan BSSN tahun 2023, lebih dari 4.000 kasus kejahatan cyber terkait dengan aplikasi palsu dan email phishing telah teridentifikasi. Jumlah kasus ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa kejahatan cyber tetap menjadi ancaman serius.

Langkah-langkah untuk Meningkatkan Kesadaran Keamanan Informasi

Kesadaran akan keamanan informasi merupakan pondasi perlindungan diri di dunia digital. Untuk memitigasi risiko kejahatan cyber, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil:

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan literasi digital dan keamanan informasi adalah hal yang penting. Pendidikan tentang tanda-tanda serangan cyber, praktik kata sandi yang aman, dan cara mengidentifikasi email phishingdapat membantu individu menjadi lebih waspada.
  2. Penggunaan Kata Sandi yang Kuat: Gunakan kata sandi yang unik dan kuat untuk akun online Anda. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak atau umum. Manajer kata sandi dapat membantu Anda menyimpan dan mengelola kata sandi dengan aman.
  3. Keamanan Perangkat: Selalu perbarui perangkat Anda dengan patch keamanan terbaru dan aktifkan fitur keamanan seperti firewalldan antivirus untuk melindungi dari malware dan serangan lainnya.
  4. Waspadai Aplikasi Palsu: Hati-hati dengan aplikasi yang menawarkan fitur-fitur yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti melihat siapa yang mengunjungi profil Anda atau membaca pesan tanpa centang biru. Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi, seperti Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS, untuk menghindari malwareatau penipuan.
  5. Waspadai Email Phishing: Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau login Anda melalui email yang tidak dikenal atau mencurigakan. Perhatikan tanda-tanda umum email phishing, seperti permintaan informasi pribadi atau tekanan untuk segera melakukan tindakan.
  6. Privasi Media Sosial: Sesuaikan pengaturan privasi di platform media sosial Anda. Batasi informasi yang dapat dilihat oleh orang asing dan kurangi jumlah informasi pribadi yang dibagikan secara online.
  7. Pemantauan Aktivitas Akun: Rutin memeriksa aktivitas akun Anda untuk mendeteksi tanda-tanda aktivitas mencurigakan atau tidak sah. Jika Anda mencurigai adanya akses tidak sah, segera ganti kata sandi dan laporkan kepada penyedia layanan.
  8. Pemantauan Identitas: Pertimbangkan untuk menggunakan layanan pemantauan identitas yang dapat memantau aktivitas keuangan dan pribadi Anda secara berkelanjutan. Ini akan membantu Anda mendeteksi tindakan penipuan atau pencurian identitas lebih cepat.

Kesadaran akan keamanan informasi adalah kunci untuk melindungi diri di dunia digital yang terus berubah ini. Dengan memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga informasi pribadi dan keuangan kita tetap aman. Ini adalah tanggung jawab individu yang juga berfungsi sebagai investasi penting untuk keamanan dan keberlanjutan dunia digital kita.

Penulis : Riska, M.Kom | Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dehasen Bengkulu (Red)

Exit mobile version