Site icon BantenDaily

KM Usaha Baru Tenggelam di Perairan Jakarta, Tim SAR Cari Nelayan Asal Tangerang yang Hilang

Basarnas perluas operasi SAR nelayan KM Usaha Baru asal Tangerang yang tenggelam di Pulau Bokor, satu korban masih hilang.

Operasi pencarian terus dimaksimalkan dengan dukungan KRI Tarakan, kapal KPLP, dan pemantauan jalur pelayaran melalui VTS Tanjung Priok untuk menemukan satu korban yang belum ditemukan. (Foto: Ist)

TANGERANG | BD — Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap nelayan kapal KM Usaha Baru asal Surya Bahari, Kabupaten Tangerang, yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Bokor, Kepulauan Seribu, pada 7 Oktober 2025, kini diperluas jangkauannya. Dari delapan anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal tersebut, tujuh berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sementara satu orang masih dinyatakan hilang.

Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan bahwa upaya pencarian hari ini melibatkan sejumlah unsur gabungan, termasuk KRI Tarakan yang berangkat sejak pukul 07.00 WIB, serta dukungan dari Basarnas Mitra Maritim, kapal KPLP, KMP 348, kapal nelayan, dan instansi terkait lainnya.

“Dari total delapan personel di atas kapal, tujuh telah ditemukan dalam keadaan selamat. Saat ini pencarian masih difokuskan pada satu korban yang belum ditemukan,” ujar Desiana pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, wilayah pencarian dibagi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran di area seluas 110 mil laut, SRU 2 menjangkau 99 mil laut, dan SRU 3 beroperasi di sekitar perairan Pulau Pramuka serta Pulau Karya. Selain itu, pencarian juga mencakup wilayah perairan Pulau Pari, Pulau Lancang, hingga Pulau Bokor dengan total cakupan sekitar 110 NM².

Hingga sore hari, tanda-tanda keberadaan korban belum ditemukan. Operasi sempat dihentikan sementara, namun pemantauan jalur pelayaran tetap dilakukan melalui Vessel Traffic Service (VTS) Tanjung Priok.

“Belum ada hasil yang ditemukan. Operasi dihentikan sementara, tetapi pengawasan terhadap kapal yang melintas masih terus dilakukan,” tambah Desiana.

Ia menegaskan bahwa tim SAR akan terus berupaya secara maksimal hingga korban berhasil ditemukan. “Kami berharap masyarakat yang menemukan tanda-tanda keberadaan korban segera melapor kepada pihak berwenang,” tutupnya. (*)

Exit mobile version