JAKARTA | BD — Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Rizal menemukan maraknya oknum yayasan penyalur tenaga kerja (outsourcing) yang meraup keuntungan berlebihan dengan memotong gaji pekerja yang disalurkan.
Rizal menjelaskan, banyak pekerja di Tangerang, Banten, yang bekerja di perusahaan dengan gaji UMR (Upah Minimum Regional). Namun karena kontraknya dilakukan melalui yayasan, maka gaji yang diterima jauh di bawah UMR.
Hal itu Rizal sampaikan dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Ketenagakerjaan, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Ia meminta hal ini menjadi perhatian Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan memperketat pengawasan terhadap jasa penyalur tenaga kerja yang nakal.
Sebab, selama ini pihaknya sering kali mendapat laporan kejadian serupa terutama terjadi di wilayah Tangerang, Banten.
“Saya mohon kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk melakukan pengawasan terhadap ini, outsourcing. Katakanlah dia (mendapatkan) gajinya kadang-kadang Rp2 juta, saya tanyakan ada yang (gajinya) Rp2,5 juta, padahal di perusahaan itu digaji berdasarkan UMR,” jelas Rizal, dikutip Selasa, 28 Mei 2024.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PAN ini juga meminta Kemnaker untuk memperbanyak pelatihan-pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada untuk menekan angka pengangguran.
“Saya kira ke depan perlu dilakukan penambahan semacam latihan-latihan di BLK, sehingga anggarannya kalau bisa diperbesar dan ini juga disampaikan oleh Dinas Tenaga Kerja yang ada di Banten supaya diperbanyak pelatihan-pelatihan seperti ini sehingga bisa menampung tenaga kerja – tenaga kerja yang banyak menganggur,” harapnya. (Rls)