PANDEGLANG | BD – Yayasan Cipta bersama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan dukungan Tanoto Foundation, USAID, Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bhakti Barito dan Bank Central Asia melaksanakan Lokakarya Pra-Rembug Stunting Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pandeglang, di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, Rabu (17/5/2023).
Kegiatan ini dihadiri sekitar 35 undangan yang berasal dari perwakilan Bappeda dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Pandeglang, perwakilan organisasi keagamaan, perwakilan kalangan akademisi, BUMD, TP PKK Kabupaten Pandeglang, APDESI, Satgas Stunting Provinsi Banten, USAID Erat, dan para pelaku program stunting dan sosial di lingkungan Pemkab Pandeglang.
Kegiatan Lokakarya Pra-Rembug Stunting tersebut dibuka oleh Plt Kepala Bappeda Kabuapten Pandeglang Kurnia Satriawan. Dalam sambutannya, Kurnia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Yayasan Cipta-Tanoto Foundation dan mitra lainnya atas dukungan terlaksananya acara tersebut.
“Percepatan penurunan stunting tersebut bukan tanggungjawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab semua pihak dari mulai unsur dan komponen di tingkat desa sampai dengan tingkat pusat,” kata Kurnia.
Kurnia menambahkan, pentingnya melaksanakan lokakarya Pra-Rembug karena akan menghasilkan rencana aksi bersama, supaya bisa terarah, terstruktur, sistematis dan masif.
“Saya berharap jangan sampai rencana aksi bersama hanya jadi dokumen yang menjadi pelengkap penilaian saja tapi harus benar-benar bisa dilakukan,” ucapnya.
Untuk itu, Kurnia berharap, ke depan ada pembagian tugas yang jelas dari setiap pihak untuk memperkuat pendataan sehingga mempermudah permintaan data dan melakukan intervensi atas data tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang PPM Bappeda Pandeglang, Suci Nurinsani, dalam paparannya menyampaikan beberapa poin perihal konvergensi dan kolaborasi.
“Salah satunya dengan segala keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Pandeglang, maka kita berharap betul kepada Pemerintah Desa melalui APDESI bisa mengambil peranan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) dalam upaya percepatan dan penurunan stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Wihdaturrahmah selaku Tim Leader Yayasan Cipta Jakarta, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sudah memulai rangkaian kegiatan sejak Oktober 2022 melalui kegiatan audiensi dan lokakarya.
“Selanjutnya saya berharap melalui kegiatan tersebut dapat tersampaikan informasi di aksi 1 dan 2 Bina Bangda serta apa saja kegiatan-kegiatan yg mungkin belum teritegrasi dan dikolaborasikan oleh para OPD, setelah semua hal tersebut tersampaikan bisa dilakukan diskusi peran dan keterlibatan masing-masing OPD, serta mengidentifikasi kegiatan dan komitmen bersama lintas sektor dan lintas komponen,” katanya.
Ditempat yang sama, Maksudi selaku District Officer Yayasan Cipta yang sekaligus penggiat sosial penurunan stunting mengatakan harapannya tentang kegiatan Pra-Rembug Stunting tersebut.
“Kita berharap kegiatan tersebut menjadi forum berbagi antara lintas sektor, terutama antara pemerintah dengan perwakilan pihak pentaheliks, mengenai kontribusi dan peran mereka untuk mendukung penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Menurut dia, hasil dari Pra-Rembug Stunting dapat digunakan untuk memperkuat dan memperkaya persiapan komitmen Rembuk Stunting di Kabupaten Pandeglang.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sangat tinggi kepada jajaran Pemkab Pandeglang yang sangat responsif dalam berkolaborasi dan berinovasi. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dan bermanfaat untuk Pemkab Pandeglang dalam menyusun berbagai kebijakan. Terutama kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan percepatan penurunan stunting. Insya Allah dengan dukungan dan kekompakan semua pihak, tahun 2024 nanti angka prevalensi stunting Pandeglang bisa berada dalam target yang telah ditetapkan,” ujar Maksudi.(Iman)
Tidak ada komentar