TANGERANG | BD — Konsep politik gembira yang diusung oleh Calon Bupati/Wakil Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah, serta Calon Gubernur/Wakil Gubernur Banten, Andra Soni dan Dimyati Natakusuma, berhasil menarik perhatian masyarakat untuk ikut serta dalam momen Pilkada Serentak 2024 dengan suasana yang meriah dan menyenangkan.
Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara kampanye Maesyal-Intan dan Andra-Dimyati, seperti yang diadakan di Kampung Rawalumpang, Salembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Senin sore, 14 Oktober 2024.
Lebih dari 1.000 orang dengan antusiasme yang tinggi datang berbondong-bondong ke GOR Salembaran Jati untuk mengikuti acara kampanye yang dihadiri oleh Calon Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, dan Calon Gubernur Banten, Dimyati Natakusuma.
Di hadapan para pendukungnya, Maesyal Rasyid dan Dimyati Natakusuma mempresentasikan berbagai program unggulan, mulai dari pendidikan gratis, layanan kesehatan, hingga upaya penurunan angka pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Alhamdulillah, (Politik Gembira) ini merupakan bukti bahwa kita ingin mendekatkan diri kepada masyarakat dalam suasana yang riang dan menyenangkan, sehingga Pilkada ini dapat berlangsung dengan damai. Dengan kebahagiaan, kita bisa sehat, dan dengan bahagia, kita bisa fokus pada pembangunan di Kabupaten Tangerang,” ujar Calon Bupati Tangerang nomor urut 2, Maesyal Rasyid, kepada wartawan.
Maesyal Rasyid merasa senang dapat kembali bertemu dan menyapa masyarakat Kosambi, mengingat ia memiliki pengalaman 41 tahun sebagai birokrat dan pernah menjabat sebagai camat di wilayah tersebut.
“Alhamdulillah, wilayah Kecamatan Kosambi telah banyak mengalami perkembangan. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kabupaten Tangerang, khususnya di Kosambi, telah berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, terkait program Maesyal-Intan untuk membuka lapangan pekerjaan, ia menjelaskan bahwa jika terpilih menjadi Bupati Tangerang pada 27 November 2024, pihaknya akan memperbanyak jumlah masyarakat yang menganggur untuk mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) guna mempersiapkan keterampilan mereka.
“Ketika perusahaan, industri, atau pabrik membutuhkan tenaga kerja, mereka sudah siap karena telah mendapatkan pelatihan yang ada di BLK,” pungkasnya. (*)