EDUKASI | BD — Banyak orang beranggapan membuat resensi akan meningkatkan kemampuan literasi. Tetapi, pada nyatanya lebih dari sekadar itu. Membuat resensi mampu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, terutama di kalangan siswa.
Resensi adalah istilah yang merujuk pada sebuah ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya. Dalam pembelajaran di sekolah tidak jarang siswa dilatih untuk membuat resensi mengenai suatu karya, baik itu buku, novel, maupun film. Dalam membuat resensi siswa dituntut untuk bisa menganalisis keseluruhan isi karya untuk menemukan kelemahan atau kelebihan dari isi karya tersebut.
Menurut Rendy Maulana, siswa di SMAN 27 Kabupaten Tangerang, tepatnya kelas 12 IPA 6, dengan membuat resensi dia dilatih untuk bisa merumuskan pokok-pokok suatu karya, kemudian mengungkapkan fakta yang ada mengenai karya tersebut untuk dicari kekurangan dan kelebihannya, memberi argumen logis yang sesuai sudut pandangnya mengenai karya tersebut, serta menarik kesimpulan dari resensi yang dibuatnya. Secara tidak langsung, hal tersebut akan meningkatkan kemampuan siswa dalam menafsirkan informasi, berargumen, serta menarik kesimpulan.
“Hal-hal yang terdapat pada kegiatan resensi tersebut dapat melatih otak kita untuk berpikir kritis,” ujar Rendy, Minggu, 12 Februari 2023.
Dia menjelaskan, dalam membuat resensi langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan karya yang hendak diresensi. Kemudian, baca atau tonton keseluruhan isi dari karya tersebut. Lalu, analisis dan temukan poin-poin penting yang terdapat pada karya tersebut. Setelahnya, buat isi resensi dengan mengembangkan poin-poin yang telah didapatkan sebelumnya. Langkah terakhir, yaitu menarik kesimpulan dari isi resensi yang sudah dibuat.
“Pernyataan tersebut makin menegaskan bahwa memang benar jikalau membuat resensi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga mampu melatih untuk mengembangkan pemikiran yang kritis,” pungkas Rendy. (Red)
Tidak ada komentar