GAYA HIDUP | BD — Di era ketika pilihan makanan semakin beragam—mulai dari fast food, minuman manis kekinian, hingga produk berlabel healthy food—pertanyaan yang paling sering muncul adalah: apakah makanan ini benar-benar sehat?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami nilai gizi pangan, yaitu ukuran seberapa bermanfaat kandungan nutrisi dalam makanan bagi tubuh.
Memahami nilai gizi menjadi penting karena nutrisi yang tepat membantu menjaga energi, kekebalan tubuh, kesehatan tulang, hingga metabolisme sehari-hari. Artikel ini akan membahas cara menilai makanan sehat secara praktis dan ilmiah agar Anda tidak mudah tertipu oleh klaim “sehat” pada kemasan.
Apa Itu Nilai Gizi Pangan?
Nilai gizi pangan merupakan informasi tentang kandungan nutrisi dalam suatu makanan, yang mencakup makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral).
Ketiganya bekerja sama dalam menjaga fungsi tubuh:
- Karbohidrat: sumber energi utama.
- Protein: membangun jaringan tubuh, hormon, dan enzim.
- Lemak: pengatur metabolisme dan penunjang fungsi sel.
- Vitamin & mineral: menjaga imun, kesehatan tulang, fungsi otak, dan metabolisme.
Tidak heran sayur dan buah disebut makanan sehat—keduanya kaya vitamin C, vitamin A, kalium, magnesium, dan antioksidan yang penting untuk menunjang kesehatan.
Proses Pengolahan Mempengaruhi Nilai Gizi
Satu hal yang sering dilewatkan adalah bahwa proses pengolahan dapat meningkatkan atau menurunkan nilai gizi makanan.
- Perebusan terlalu lama dapat mengurangi vitamin sensitif panas seperti vitamin C.
- Menggoreng dapat meningkatkan asupan lemak tidak sehat.
- Fermentasi, seperti pada tempe dan yogurt, justru meningkatkan kualitas nutrisi dan menambah probiotik.
Artinya, makanan yang awalnya sehat pun bisa menjadi kurang bernutrisi jika diolah dengan cara yang salah.
Cara Praktis Mengetahui Makanan Itu Sehat
Anda tidak perlu menjadi ahli gizi untuk menilai makanan sehat. Cukup perhatikan dua hal berikut:
1. Label Gizi
Label ini memberi informasi penting seperti:
- Kalori per sajian
- Jumlah gula
- Kandungan garam (natrium)
- Total lemak dan jenisnya
- Vitamin dan mineral
Jika kandungan gula dan garam terlalu tinggi, sebaiknya kurangi konsumsi atau cari alternatif lain.
2. Daftar Bahan
Daftar bahan menunjukkan apa saja yang ada dalam produk. Semakin pendek daftar bahan dan semakin alami komposisinya, biasanya semakin baik.
Waspadai bahan seperti:
- Gula tambahan (glukosa, fruktosa, sirup jagung)
- Lemak trans
- Penguat rasa berlebihan
- Pengawet tertentu
Membiasakan diri mengecek daftar bahan sangat membantu memilih makanan yang benar-benar sehat.
Kesimpulan
Menilai makanan sehat tidak sesulit yang dibayangkan. Kuncinya adalah memahami nilai gizi pangan, memperhatikan cara pengolahan, serta membiasakan diri membaca label gizi dan daftar bahan.
Makanan yang kaya nutrisi, diolah dengan benar, dan rendah gula, garam, serta lemak tidak sehat akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan.
Di tengah derasnya tren makanan modern, kemampuan mengevaluasi nilai gizi menjadi langkah penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah berbagai risiko penyakit.
Penulis: Azka Amalia
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (*)
