Site icon BantenDaily

Menyegerakan Berbuka Puasa Sebagai Sunah dari Nabi Muhammad SAW dan Mimpi yang Menyembuhkan

Anjuran mengenai menyegerakan berbuka puasa datang dari Nabi Muhammad SAW. (Foto: Pixabay)

BANTEN | BD – Dalam beribadah puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW memberikan anjuran kepada umat Islam untuk menyegerakan berbuka puasa ketika tiba saatnya. Kisah mengenai keutamaan berbuka puasa ini juga diceriakan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.

Dalam kiab Al-Ruh yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, beliau menceritakan kabar yang diterima oleh Al-Qairuwani yang berasal dari seorang syekh. Syekh ini diceritakan menerima kabar tentang keutamaan menyegerakan berbuka puasa dari seorang ahli fikih.

Ahli fikih tersebut mengatakan bahwa ada seorang yang melakukan banyak amalan puasa. Seringkali orang ini melakukannya tanpa henti. Dalam puasanya, ada satu hal yang selalu ia lakukan, yakni mengakhirkan berbuka puasa.

Suatu kali, orang ini tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat dua orang yang sangat gelap kulitnya sedang mengangkat tubuhnya. Mereka menarik lengannya dan bajunya. Kemudian keduanya melempar orang ini ke dalam api pembakaran yang besar.

Orang yang sering berpuasa tersebut kemudian bertanya alasan kedua orang hitam tersebut melemparnya ke dalam api.

“Karena engkau menyalahi sunnah Rasulullah SAW. Sesungguhnya ia memerintahkan untuk mendahulukan buka, sedangkan engkau mengakhirkannya,” jawab kedua orang hitam tersebut.

Dan saat orang yang rajin berpuasa itu terbangun pada pagi harinya, ia mendapati wajahnya menjadi hitam seperti telah terbakar api. Sejak itu ia selalu menutupi wajah dengan pakaiannya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah juga menceritakan kisah lainnya mengenai berbuka puasa. Yaitu kisah tentang seseorang yang bermimpi bahwa ia sedang kelaparan, kehausan, dan sangat menderita karena sakit.

Kemudian datang seseorang yang memberikannya makanan, minuman, dan juga obat untuk penyakitnya. Saat ia terbangun, ia pun tidak lagi merasakan lapar, haus, dan juga kesakitan. Bahkan orang-orang di sekitarnya pun ikut menjadi heran dan takjub.

Mengenai kesembuhan yang diperoleh melalui mimpi, cerita lainnya datang dari Imam Malik yang meriwayatkan sebuah kisah dari Abu Ar-Rijal. Sedangkan Abu Ar-Rijal menerima kisah tersebut dari Amrah, dan Amrah dari Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW.

Kisah tersebut menceritakan ketika Siti Aisyah sedang sakit, seorang pelayan memberitahukan bahwa ada seorang budak yang melakukan sihir untuk menyakiti Siti Aisyah.

Budak tersebut melakukannya untuk mendapatkan perhatian Aisyah agar dimerdekakan. Namun, karena caranya yang tidak patut, Aisyah menjadi murka.

Saat Aisyah memanggilnya, budak tersebut mengakuinya. Kemudian Siti Aisyah memerintahkan saudara laki-lakinya untuk menjual budak tersebut kepada orang Badui yang kasar.

Setelah itu, ketika tertidur, Aisyah melihat dalam mimpinya bahwa ia mengambil air dari ketiga buah sumur dan kemudian mandi dengan air tersebut. Saat terbangun, Siti Aisyah merasakan dirinya telah sembuh.***

Exit mobile version