TANGERANG | BD — Pengungkapan pabrik sabu di apartemen kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (17/10/2025), memantik kritik tajam terhadap Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang. Kasus ini menjadi bukti lemahnya pengawasan dan deteksi dini terhadap peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Ketua Granat Banten, Budy Tjoanda, menegaskan maraknya pengungkapan kasus narkoba dan obat golongan G di Tangerang menunjukkan BNK tidak berfungsi optimal. “Peredaran narkotika sudah sangat masif, bahkan sampai ke kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujarnya, Kamis, 23 Oktober 2025.
Menurutnya, narkotika kini mudah ditemukan di tempat hiburan malam, apartemen, hingga rumah kos. Ia menyoroti kasus di Cisauk, di mana pembuatan sabu berlangsung enam bulan tanpa terdeteksi. “Itu waktu yang lama. Selama itu berapa banyak narkotika diproduksi?” katanya.
Budy mendesak BNK Kabupaten Tangerang memperketat langkah pencegahan dan memperkuat koordinasi antarinstansi. “Kalau begini, BNK seperti macan ompong,” tegasnya.
Sebelumnya, tim BNN dan Bea Cukai berhasil mengamankan dua tersangka, IM dan DF, yang berperan sebagai peracik dan pemasar sabu. Keduanya merupakan residivis dalam kasus serupa. (*)
Tidak ada komentar