Pandeglang Terpapar Flu Burung: Hasil Uji Laboratorium Ungkap Penyebab Kematian Ratusan Ayam

waktu baca 3 menit
Sabtu, 25 Jan 2025 09:28 0 17 Redaksi

PANDEGLANG | BD —  Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Nasir, memberikan keterangan mengenai hasil uji laboratorium terhadap sampel unggas (ayam) yang diduga terinfeksi virus flu burung atau avian influenza (AI) di Kecamatan Cigeulis beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan bahwa hasil uji dari UPTD pelayanan dan pengujian veteriner (PPV) Provinsi Banten diterimanya pada Kamis, 23 Januari 2025.

“Hasilnya menunjukkan bahwa kematian ratusan ayam tersebut disebabkan oleh infeksi virus Avian Influenza (AI) atau flu burung,” ungkap Nasir dalam rilisnya pada Jumaat, 24 Januari 2025.

Ia menekankan bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel darah yang dilakukan oleh Lab PPV Dinas Pertanian Provinsi Banten menunjukkan indikasi tersebut.

“Semua indikasi menunjukkan positif flu burung di ketiga lokasi yang melaporkan kematian mendadak ayam, yaitu di Desa Ciseurehen, Desa Tarumanegara, dan Desa Karangbolong di Kecamatan Cigeulis,” jelasnya.

Berdasarkan hasil ini, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan mengambil langkah-langkah seperti mengamankan ayam yang mati dengan cara membakar dan menguburnya. Selain itu, disarankan untuk membersihkan kandang menggunakan desinfektan atau air sabun, serta menghindari kontak dengan ayam yang sakit atau mati.

“Disarankan juga untuk menggunakan masker saat merawat ayam kampung,” tambahnya.

Nasir menyatakan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang telah menurunkan tim dari UPT Puskeswan untuk menindaklanjuti kejadian ini.

“Tim Puskeswan Pandeglang saat ini terus memantau perkembangan kasus AI dengan mengambil sampel kembali untuk dikirim ke laboratorium pusat. Kami juga menghimbau pemilik ayam yang sehat untuk memberikan vitamin guna meningkatkan kekebalan, serta melakukan isolasi pada ayam di kandang agar tidak menyebar, mengingat masa hidup virus AI ini hanya dua minggu,” terangnya.

Ia juga meminta pemerintah kecamatan dan desa untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat dengan bijak, agar penyebaran virus AI dapat segera dikendalikan.

“Langkah-langkah lain akan kami koordinasikan dengan sektor terkait, termasuk kecamatan dan desa setempat,” ujarnya.

Nasir berjanji akan terus memberikan informasi mengenai perkembangan indikasi penularan virus flu burung ini sebagai bentuk kewaspadaan kepada masyarakat.

“Termasuk hasil uji laboratorium lanjutan yang sedang diperiksa oleh laboratorium pusat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pelayanan dan Pengujian Veteriner (PPV) Dinas Pertanian (Distan) Banten, drh. Novia Herwandi, mengungkapkan bahwa setelah melakukan uji laboratorium terhadap ayam yang mati mendadak di Kecamatan Cigeulis, diketahui bahwa penyebabnya adalah virus AI atau flu burung.

“Kami telah melakukan uji laboratorium terhadap beberapa ayam yang mati mendadak di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Hasilnya positif terinfeksi AI atau flu burung. Kami juga telah menyampaikan hasil ini kepada Dinas Pertanian Pandeglang,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan uji laboratorium lanjutan ke tingkat pusat untuk memastikan hasil sementara tersebut. Saat ini, sampel tersebut telah dibawa oleh petugas untuk memastikan dugaan tersebut.

“Meskipun kami sudah mendapatkan hasil uji laboratorium, kami tetap mengirimkan sampelnya ke pusat untuk memastikan hasilnya. Namun, hasil sementara menunjukkan bahwa ini adalah flu burung. Kami sudah menyampaikan kepada Dinas Pertanian Pandeglang agar mereka yang menyampaikan kepada masyarakat,” tutupnya. (Iman)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ""
    ""
    LAINNYA