Parade batik yang ditampilkan anggota Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Tangerang Raya berlangsung di dalam Bus Jawara. Kegiatan ini menjadi wadah bagi PBI untuk memperkenalkan perannya dalam melestarikan kebaya dan batik sebagai warisan budaya bangsa, termasuk menampilkan ragam batik khas Tangerang dan Banten. (Foto: Ist)TANGERANG | BD — Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Komunitas Taman Potret (Kotret) bersama Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Tangerang Raya mengadakan kegiatan Hunting Foto parade batik dengan memanfaatkan Bus Jawara sebagai bagian dari rangkaian acara, Kamis (2/10/2025).
Agenda dimulai dengan parade batik di area Patio Puspemkot Tangerang, kemudian dilanjutkan sesi pemotretan di dalam Bus Jawara, dan ditutup dengan foto bersama di Taman Potret.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif komunitas yang ikut meramaikan Hari Batik Nasional.
“Disbudpar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami selalu terbuka untuk bekerja sama dalam mendukung pariwisata sekaligus menjaga kelestarian budaya di Kota Tangerang,” ucapnya.
Ketua Kotret, Adrianto, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi komunitas fotografi dalam menjaga eksistensi batik sebagai identitas bangsa.
“Sebagian besar anggota Kotret adalah pewarta foto dan fotografer. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengabadikan momen Hari Batik bersama anggota PBI Tangerang Raya,” jelasnya.
Adrianto menambahkan, acara tersebut juga menjadi upaya menghidupkan kembali Taman Potret sebagai ruang publik bersejarah yang menjadi awal lahirnya taman-taman tematik di Kota Tangerang.
“Selain di Taman Potret, sesi Hunting Foto juga dilakukan di Taman Elektrik dan di dalam Bus Jawara,” tambahnya.
Menurutnya, penggunaan Bus Jawara tidak hanya sekadar lokasi pemotretan, tetapi juga untuk memperkenalkan bus wisata keliling kota milik Pemkot Tangerang yang merupakan satu-satunya di Provinsi Banten.
Di sisi lain, Ketua PBI Tangerang Raya, Artati Yudhiwati, menilai kegiatan ini sebagai kesempatan memperkenalkan peran PBI kepada masyarakat. Organisasi yang berdiri sejak 2023 tersebut berkomitmen melestarikan kebaya sebagai warisan budaya, sejajar dengan batik.
“Visi kami adalah menjaga eksistensi kebaya agar dikenal generasi muda. Sama seperti batik, kebaya juga sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO,” jelasnya.
Dalam parade tersebut, PBI menampilkan ragam batik dari berbagai daerah, termasuk batik khas Tangerang dan Banten. Karya Batik Kebaya Kembang Bu Broto turut ditampilkan sebagai bagian dari acara.
Tak hanya itu, Artati juga memperlihatkan Batik Tiga Negeri, kain batik yang unik karena proses pewarnaannya dilakukan di tiga kota berbeda: merah dari Lasem, biru dari Pekalongan, dan cokelat soga dari Solo.
“Batik Tiga Negeri melambangkan perpaduan budaya sekaligus menunjukkan adanya pengaruh luar seperti Tionghoa dan Belanda yang berpadu harmonis dalam batik Nusantara,” ungkapnya. (*)
Tidak ada komentar