Site icon BantenDaily

Pengaruh Budaya Global terhadap Nilai dan Identitas Sosial Masyarakat Indonesia

Globalisasi memengaruhi nilai dan identitas sosial masyarakat Indonesia melalui budaya global, media sosial, dan proses adaptasi nilai lokal.

Rizka Amalia Syaputri. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

OPINI | BD — Globalisasi membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat pertukaran budaya antarnegara, sehingga nilai, pola pikir, serta gaya hidup dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah diakses dan diadopsi dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini mendorong terjadinya perubahan sosial yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi identitas dan sistem nilai masyarakat.

Salah satu bentuk perubahan sosial yang tampak secara nyata adalah pergeseran gaya berpakaian, terutama di kalangan generasi muda. Tren busana global kini semakin mendominasi ruang publik dan media digital. Akses yang luas terhadap media sosial, platform hiburan, serta figur publik internasional turut membentuk preferensi individu dalam mengekspresikan diri. Gaya berpakaian tidak lagi sekadar memenuhi fungsi praktis, tetapi juga menjadi simbol identitas sosial dan cara individu menampilkan citra diri di hadapan masyarakat.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia memiliki nilai sosial yang berakar kuat pada norma adat, kesopanan, serta ajaran agama. Keberadaan nilai-nilai tersebut melahirkan beragam respons terhadap perubahan yang terjadi. Sebagian masyarakat memandang perubahan gaya berpakaian sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman dan dinamika global, sementara sebagian lainnya menilai fenomena tersebut sebagai tantangan terhadap nilai-nilai sosial yang telah lama dijaga dan diwariskan secara turun-temurun.

Peran media sosial menjadi faktor penting dalam mempercepat penetrasi budaya global. Pola penampilan dan gaya hidup yang berkembang di negara-negara Barat sering kali dijadikan rujukan, khususnya oleh masyarakat perkotaan. Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan sosial tidak hanya terjadi pada aspek visual semata, tetapi juga menyentuh cara masyarakat memaknai identitas, nilai budaya, serta posisi diri dalam tatanan sosial yang lebih luas.

Dalam kajian sosiologi, perubahan tersebut dapat dipahami melalui pemikiran sosial yang berkembang di Barat. Max Weber, misalnya, menjelaskan bahwa perubahan sosial berkaitan erat dengan proses rasionalisasi, yakni kecenderungan individu dalam bertindak berdasarkan pertimbangan rasional dan tujuan tertentu. Dalam konteks masyarakat Indonesia, masuknya budaya global dapat dipahami sebagai upaya individu menyesuaikan diri dengan tuntutan modernitas, efisiensi, dan perkembangan sosial yang terus berlangsung.

Namun demikian, Weber juga menegaskan bahwa tindakan sosial tidak sepenuhnya bersifat rasional, melainkan tetap dipengaruhi oleh nilai, tradisi, dan makna yang hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, budaya global yang masuk ke Indonesia tidak diterima secara mutlak, tetapi melalui proses seleksi dan penyesuaian dengan nilai lokal serta norma sosial yang telah mengakar. Proses ini memperlihatkan adanya interaksi yang dinamis antara rasionalitas modern dan tradisi dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya global memberikan pengaruh terhadap perubahan nilai dan identitas sosial masyarakat Indonesia. Namun, pengaruh tersebut tidak diterima secara sepenuhnya, melainkan melalui proses seleksi yang disesuaikan dengan konteks budaya lokal. Dengan menggunakan perspektif Max Weber, perubahan sosial di Indonesia dapat dipahami sebagai bagian dari proses rasionalisasi yang tetap dipengaruhi oleh nilai dan makna budaya yang hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, teori sosial Barat dapat dimanfaatkan sebagai alat analisis untuk memahami realitas sosial masyarakat Indonesia tanpa mengabaikan karakter dan kekhasan budaya yang dimiliki.

Penulis: Rizka Amalia Syaputri
Mahasiswa Prodi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pamulang Serang. (*)

Exit mobile version