Pentingnya Pengetahuan Warga Mengenai Penyakit Demam Berdarah

waktu baca 2 menit
Selasa, 27 Agu 2024 14:06 0 128 Redaksi

KESEHATAN | BD — Demam berdarah dengue, atau DBD, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Para penderita DBD seringkali merasakan nyeri yang sangat hebat, terutama di area tulang dan sendi, sehingga menimbulkan sensasi seperti patah tulang.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, Indonesia mencatat sekitar 114.720 kasus DBD dengan jumlah kematian mencapai 894 jiwa.

Sebagian besar pasien mengalami komplikasi yang berdampak pada kerusakan organ-organ penting, termasuk hati, jantung, dan paru-paru. Berikut ini adalah beberapa informasi penting mengenai DBD.

1. Penularan Melalui Nyamuk Betina

Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus penyebab demam berdarah. Penularan terjadi ketika nyamuk tersebut menggigit individu yang sudah terinfeksi oleh virus.

2. Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala demam berdarah umumnya muncul antara 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Beberapa gejala yang sering muncul mencakup demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala yang parah, nyeri pada otot dan sendi, ruam merah pada kulit, serta mimisan dan pendarahan ringan dari gusi.

3. Pentingnya Pemeriksaan Dini

Demam yang dialami oleh pasien DBD sering kali sulit untuk dibedakan dari demam biasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis jika demam tidak kunjung reda.

4. Tahapan Penyakit DBD

Demam berdarah terdiri dari tiga fase: fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Pada fase kritis, pasien dapat mengalami gangguan tekanan darah dan tanda-tanda vital. Jika tanda vital stabil, berarti pasien telah memasuki fase penyembuhan.

5. Risiko Komplikasi Serius

Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat dan cepat, demam berdarah bisa berpotensi menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kerusakan pada hati, jantung, dan otak.

Mari Cegah DBD dengan 3M Plus

3M

  1. Mengelola tempat penampungan air.
  2. Menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
  3. Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

Plus

  1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam.
  2. Menggunakan produk anti-nyamuk untuk perlindungan.
  3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi untuk mencegah masuknya nyamuk.
  4. Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
  5. Memeriksa tempat-tempat penampungan air secara berkala.
  6. Menempatkan pakaian bekas pakai dalam wadah yang tertutup.
  7. Memberikan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras.
  8. Menanam tanaman yang diketahui dapat mengusir nyamuk.
  9. Memperbaiki saluran dan talang air yang tersumbat.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko penyebaran DBD dan menjaga kesehatan masyarakat. (TD)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Unggulan

    LAINNYA