KESEHATAN | BD — Demam berdarah dengue, atau DBD, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Para penderita DBD seringkali merasakan nyeri yang sangat hebat, terutama di area tulang dan sendi, sehingga menimbulkan sensasi seperti patah tulang.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, Indonesia mencatat sekitar 114.720 kasus DBD dengan jumlah kematian mencapai 894 jiwa.
Sebagian besar pasien mengalami komplikasi yang berdampak pada kerusakan organ-organ penting, termasuk hati, jantung, dan paru-paru. Berikut ini adalah beberapa informasi penting mengenai DBD.
Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus penyebab demam berdarah. Penularan terjadi ketika nyamuk tersebut menggigit individu yang sudah terinfeksi oleh virus.
Gejala demam berdarah umumnya muncul antara 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Beberapa gejala yang sering muncul mencakup demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala yang parah, nyeri pada otot dan sendi, ruam merah pada kulit, serta mimisan dan pendarahan ringan dari gusi.
Demam yang dialami oleh pasien DBD sering kali sulit untuk dibedakan dari demam biasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis jika demam tidak kunjung reda.
Demam berdarah terdiri dari tiga fase: fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Pada fase kritis, pasien dapat mengalami gangguan tekanan darah dan tanda-tanda vital. Jika tanda vital stabil, berarti pasien telah memasuki fase penyembuhan.
Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat dan cepat, demam berdarah bisa berpotensi menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kerusakan pada hati, jantung, dan otak.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko penyebaran DBD dan menjaga kesehatan masyarakat. (TD)
Tidak ada komentar