Site icon BantenDaily

Pilkada dengan Ceria, Benyamin: Perbedaan Pilihan Tak Perlu Memicu Pertikaian

Calon Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan selama Pilkada 2024 meskipun ada perbedaan pilihan.

Calon Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan selama Pilkada 2024 meskipun ada perbedaan pilihan, Jumat, 11 Oktober 2024. (Foto: Ist)

KOTA TANGSEL | TD – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diikuti oleh dua pasangan calon, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan nomor urut 1 dan Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chaerudin nomor urut 2. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antara para pendukung yang bersaing.

Untuk itu, Calon Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengingatkan masyarakat dan para pendukungnya untuk menjaga kerukunan meskipun ada perbedaan pilihan. Ia menekankan pentingnya untuk tidak bertengkar hanya karena beda pilihan.

“Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita bertengkar. Kita harus tetap bersatu. Alhamdulillah, setelah pilpres dan pileg, kita masih bisa guyub,” ujar Benyamin di hadapan warga Ciputat, Kecamatan Ciputat, Jumat, 11 Oktober 2024.

Sebagai petahana, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan berharap agar pesta demokrasi ini tidak menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan di masyarakat. Ia ingin agar masyarakat tetap hidup rukun hingga pilkada usai.

Benyamin juga meminta doa dan dukungan dari warga untuk terpilih kembali sebagai kepala daerah untuk periode kedua bersama Pilar Saga Ichsan.

“Doakan dan dukung kami agar bisa mendapat amanah memimpin Tangsel kembali,” ungkap Benyamin.

Dalam kampanyenya di depan ratusan warga Ciputat, Benyamin memaparkan salah satu program unggulan di bidang pendidikan, yaitu menggratiskan biaya pendidikan untuk siswa yang bersekolah di SMP swasta.

“Kami telah menyiapkan 5.000 anak untuk sekolah di SMP swasta, dan biaya tersebut akan kami tanggung. Tidak perlu khawatir soal biaya, tinggal pilih sekolah swasta mana yang diinginkan, karena kami telah bekerja sama dengan 95 SMP swasta di Tangsel,” jelas Benyamin, yang disambut tepuk tangan meriah dari warga.

Ia menegaskan bahwa program penggratisan biaya SMP swasta ini telah berjalan sejak tahun lalu dan akan terus ditingkatkan kuantitasnya di periode kedua kepemimpinannya.

“Insya Allah, program ini akan berlanjut dan akan kami tingkatkan serta perluas penerimaannya,” kata Benyamin.

Benyamin juga menceritakan latar belakang terciptanya program sekolah SMP swasta gratis ini, yang berakar dari tingginya kebutuhan masyarakat akan adanya SMP negeri. Sebagai wali kota, ia berusaha mencari lahan untuk membangun SMP negeri. Namun, sulitnya menemukan lahan yang luas dan mahalnya harga membuat pembangunan SMP negeri belum terealisasi.

“Sebagai solusi, kami membuat program SMP swasta gratis agar warga yang tidak diterima di SMP negeri tetap bisa mendapatkan pendidikan gratis seperti di SMP negeri. Dengan demikian, siswa tetap bersemangat bersekolah, karena tidak ada perbedaan antara SMP negeri dan SMP swasta,” tutup Benyamin. (*)

Exit mobile version