Dalam program ini, 39 puskesmas yang ada di Kota Tangerang, melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di wilayahnya, untuk melakukan sosialisasi, edukasi dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Puskesmas juga membentuk dan memiliki kader Yuk Jaim dalam membantu program pencegahan anemia kepada teman-teman sebayanya di sekolah.
Selain itu, dilakukan pula skrining anemia pada remaja puteri di sekolah SMP/SMA sederajat, dan pada akhir tahun 2022 tercatat prevalensi anemia di Kota Tangerang berada pada angka 25,18%.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, MM mengungkapkan inilah yang akan menjadi tugas semua pihak untuk menekan dan menurunkan angka tersebut untuk lebih rendah di 2023 ini.
“Program pencegahan anemia ini merupakan salah satu upaya untuk pencegahan stunting sejak dini. Maka dari itu, kami mulai gerakan Yuk Jaim ini sejak remaja, sebelum menikah dan mengandung. Supaya, anak-anak remaja putri ini bis akita cegah dari anemia dengan kita support melalui pemberian TTD dan edukasi gizi,” ungkapnya, Jumat, 23 Juni 2023.
Selain itu, Yuk Jaim ini juga membantu memberikan edukasi makanan bergizi seimbang yang mengandung zat besi, melakukan berbagai aktifitas fisik, mencuci tangan bersama, serta pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui status anemia.
Apabila ada remaja puteri yang terindikasi anemia saat skrining, maka akan dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan tatalaksana. Tentunya peran kader Yuk Jaim juga sampai membantu pencatatan dan pelaporan program suplementasi TTD rematri dengan baik dan benar di sekolah.
“Semoga dengan optimalisasi kegiatan dari program ini dapat menurunkan prevalensi anemia pada remaja puteri di Kota Tangerang. Tentunya perlu peran serta dari lintas sektor dan orang tua yang dapat menjaga asupan makanan bergizi dan rutin minum TTD,” ujar dr. Dini. (Ril)