Site icon BantenDaily

Rano Karno Seru Perkokoh Dunia Pendidikan dengan 4 Pilar Kebangsaan

Anggota MPR RI, Rano Karno, saat menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR. (Foto : Istimewa)

KOTA TANGSEL | BD — Anggota MPR RI Rano Karno mengajak warga memperkokoh dunia pendidikan dengan 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Rano Karno saat menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, (Tangsel), Kamis, 7 Maret 2024.

“Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, kita tidak dapat menutup mata terhadap peran penting empat pilar kebangsaan dalam membentuk pondasi yang kokoh bagi perkembangan pendidikan kita,” ungkapnya.

“Dalam suasana zaman yang terus berkembang dan berubah dengan cepat, penting bagi kita untuk memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan semangat NKRI dapat memandu kita dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik,” imbuhnya.

Rano Karno menerangkan, Pancasila sebagai ideologi negara memberikan arah moral dan spiritual bagi pendidikan di Indonesia. Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan menjadi pondasi yang kuat dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas dan bertanggung jawab.

“Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, Pancasila mengajarkan kita untuk tidak hanya berfokus pada keberhasilan individu, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan bersama,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, konsep Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita untuk menghargai dan merayakan keberagaman budaya di dalam masyarakat kita. Dalam pendidikan, hal ini sangat relevan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa. “Melalui penghormatan terhadap perbedaan dan kerjasama lintas budaya, kita dapat menciptakan generasi yang memiliki pemahaman yang lebih luas dan toleran terhadap dunia yang semakin terhubung,” terangnya.

Sementara UUD 1945 memberikan kerangka hukum bagi sistem pendidikan di Indonesia dengan menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan merata, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

“Kita memastikan bahwa pendidikan adalah hak asasi setiap individu. Di era digital ini, UUD 1945 juga memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan baru dalam pendidikan, seperti integrasi teknologi dalam pembelajaran,” tegasnya.

Terakhir, lanjut Rano Karno, semangat NKRI mengingatkan kita akan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam membangun pendidikan yang kuat. Dalam pendidikan, kata dia, kita harus terus membangun rasa kebangsaan dan mengajarkan siswa untuk mencintai dan memperjuangkan negara mereka. Dengan memupuk semangat patriotisme dan cinta tanah air, kita membentuk generasi yang memiliki kesadaran akan peran mereka dalam pembangunan negara.

“Saya ingin menekankan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan dalam setiap aspek pembelajaran dan interaksi di sekolah. Sebagai agent of change, guru, tenaga pendidik memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa memahami, menghargai, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya lagi.

“Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa generasi muda kita tumbuh sebagai individu yang berkarakter, toleran, dan mencintai tanah airnya,” tambahnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menekankan, dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan ini, kita dapat bersama-sama membangun sistem pendidikan yang berintegritas, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

“Mari kita bekerja bersama untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan dan meraih peluang masa depan dengan sukses,” pungkasnya. (Tim)

Exit mobile version