PANDEGLANG | BD — Ratusan unggas, terutama ayam, di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, dilaporkan mati mendadak. Menanggapi situasi ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang segera mengambil langkah dengan melakukan uji sampel pada unggas yang mati dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat.
Kepala DPKP Pandeglang, Dr. Nasir, SP., MBA., MP, menyampaikan bahwa Tim Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang masih melakukan investigasi terhadap beberapa kasus kematian hewan ternak di daerah tersebut.
“Kami mengimbau kepada warga yang memiliki unggas atau ayam yang sakit atau mati mendadak untuk tetap tenang, tetapi tetap waspada,” ujar Nasir di Pandeglang dikutip Rabu, 22 Januari 2025.
Ia menegaskan bahwa penyebab kematian ayam milik warga belum dapat dipastikan sebagai penyakit flu burung.
“Untuk mengetahui penyebab pasti kematian ayam, kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang telah dikirim ke laboratorium Provinsi Banten,” jelasnya.
Nasir juga meminta warga yang memiliki ayam di rumah untuk tidak panik jika menemukan ayam mati mendadak dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kesehatan hewan, penyuluh lapangan (PPL), atau menghubungi Puskeswan terdekat.
Kepala UPT Puskeswan Pandeglang, Ade Setiawan, menambahkan bahwa pihaknya telah menerima banyak laporan mengenai kematian ayam di beberapa desa di Kecamatan Cigeulis.
Ia menyatakan bahwa hingga saat ini, Tim Puskeswan yang diturunkan masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab kematian ayam yang mendadak di Pandeglang Selatan.
“Warga dapat melaporkan kasus atau berkonsultasi mengenai kesehatan hewan melalui call center Puskeswan Pembantu Cibaliung di nomor 0878-7444-1565 (WhatsApp),” ungkap Ade.
Dokter Hewan Penanggungjawab Puskeswan Pembantu Cibaliung, drh. Binarta, menjelaskan bahwa pemilik hewan dapat mencegah penyakit pada unggas dengan memberikan vaksin kepada hewan yang sehat dan memberikan suplemen multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ia menyarankan agar ayam yang menunjukkan gejala sakit seperti lesu, lemas, diare, dan penurunan nafsu makan diisolasi agar tidak menular ke ayam yang sehat.
“Untuk kandang ayam, disarankan untuk melakukan desinfeksi menggunakan cairan desinfektan atau sabun cuci,” jelas Binarta setelah melakukan investigasi di Desa Tarumanegara.
Ia juga mengingatkan agar bangkai ayam yang mati tidak dibuang sembarangan, melainkan harus dibakar dan dikubur jauh dari pemukiman.
Dia menekankan pentingnya meminimalisir kontak dengan ayam yang sakit dan segera mencuci tangan setelah berinteraksi dengan ayam tersebut. (Iman)