SUMUT | BD — Sosok Puan Maharani kian menjadi idola masyarakat dengan munculnya relawan di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Terkini sejumlah warga desa di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) merapatkan barisan berjuang dalam barisan Relawan Pejuang Puan Maharani.
Deklarasi yang dihelat secara sederhana tapi penuh semangat tersebut berlangsung pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Koordinator Relawan Pejuang Puan Maharani wilayah Sumatera Utara Nugra Ferdino mengatakan, animo masyarakat begitu tinggi menyusul deklarasi sebelumnya di wilayah tersebut.
“Sambutan masyarakat Sumatera Utara sangat luar biasa sekali setelah deklarasi pada 26 Juli lalu. Kemudian muncul desakan warga di pedesaan di berbagai wilayah lain untuk turut menjadi bagian dari barisan Pejuang Puan Maharani,” ujarnya, Jumat 5 Agustus 2022.
Ferdino mengatakan, Puan kini menjadi figur yang diidolakan masyarakat, karena sosok pemimpin pekerja keras dengan berbagai prestasi yang tak banyak diketahui oleh publik. “Setelah masyarakat mendengar dari relawan-relawan lainnya tentang sosok Ibu Puan yang sebenarnya, kini muncul simpati dan pujian, oh ternyata Ibu Puan itu tak seperti yang selama ini mereka bayangkan, karena publikasi tentang apa yang Ibu Puan kerjakan itu sangat sedikit, maklum beliau lebih suka bekerja daripada membangun pencitraan,” terangnya.
Menurutnya, deklarasi tersebut juga sebagai bukti para pecinta Puan Maharani untuk muncul ke publik dan menyatakan diri bersama-sama berjuang untuk mendukung cucu Presiden Soekarno itu menakhodai republik ini sebagai presiden penerus Joko Widodo.
“Motivasi kami para relawan terus berjuang menyosialisasikan Ibu Puan sederhana saja, karena beliau ibarat sosok emas, bukan kuningan. Banyak diam tapi terus bekerja, banyak dihujat netizen tapi tidak membalas bahkan hanya tersenyum. Diamnya Ibu Puan adalah emas, karena kinerja beliau yang menjadi bukti dalam merawat dan menjaga republik ini. Ibu Puan sosok yang paling tepat menjadi presiden, rakyat butuh seorang pekerja keras, tegas, tapi lembut hatinya,” terangnya.
Fenomena terus menguatnya dukungan kepada Puan Maharani dinilai komunikolog Dr. Emrus Sihombing sebagai buah dari kepemimpinan Puan selama ini.
Emrus membeberkan, Puan sosok yang matang ditempa berbagai pengalaman kepemimpinan sehingga ia menjadi sosok yang berkualitas yang memiliki leadership dan manajerial skill.
“Buktinya sederhana, kita lihat ketika menjadi anggota DPR, Puan melakukan tugas-tugasnya dengan baik,” katanya.
Emrus menyontohkan saat Puan menjadi anggota DPR sekaligus Ketua Fraksi PDIP pada periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama dua periode SBY, Puan mampu menakhodai fraksi PDIP sebagai partai oposisi di parlemen.
Keberhasilan fraksi PDI di parlemen itu kemudian menuai berkah pada dua kali pemilu berikutnya setelah era SBY.
“Keberhasilan beliau (Puan) harus kita akui, setelah SBY berakhir kekuasaannya, bukankah PDIP mendapatkan respon dalam bentuk elektabilitas dalam dua periode pemilu, bahkan diprediksi berdasarkan hasil survey, PDIP bisa hatrick (menang tiga kali),” terangnya.
Kemenangan PDIP itu, menurut Emrus harus diakui salah satunya hasil dari kinerja Puan yang kemudian dibuktikan juga saat ia menjadi menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), lalu Ketua DPR RI.
“Sayangnya, karena Puan Maharani pemimpin berkualitas, bukan pemimpin kuantitas yaitu pemimpin yang lebih pada elektabilitas dan popularitas,” katanya.
Pemimpin berkualitas, kata dia, layaknya padi yang tumbuh tak berisik, kemudian semakin berisi semakin menunduk. Tak mementingkan pencitraan, tetapi lebih pada kinerja. Beda halnya dengan pemimpin yang lebih fokus pada elektabilitas dan popularitas yang hanya sibuk melakukan pencitraan.
“Kita harus jujur mengatakan bahwa Puan Maharani pemimpin yang berkualitas, pemimpin yang semakin berisi semakin me!unduk, karena dia tidak mengedepankan publikasi di sosial media, melainkan lebih mementingkan kinerja,” katanya.
Emrus juga mendorong PDIP untuk segera menentukan sikap mengusung Puan sebagai Capres pada pemilu 2024.
“Ini kesempatan yang baik bagi partai politik, terutama PDIP untuk mengusung Puan Maharani, karena kita membutuhkan pemimpin yang memiliki leadership dan manajerial skill, sosok yang mampu merangkul semua kalangan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan yang plural. Puan juga sosok yang kental dengan Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan merah putih, karena dia cucu biologis dan ideologis Soekarno,” pungkasnya. (Red)