TANGERANG | BD – Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, bersama Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) nasional dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Tangerang, melaksanakan penanaman 2.000 pohon mangrove di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, pada Senin, 12 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Bumi 2025 dengan tema “Our Power, Our Planet” atau “Kekuatan Kita, Planet Kita”.
“Tema Hari Bumi tahun ini mengajak kita untuk merenungkan tantangan yang dihadapi, seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan bencana alam yang semakin sering terjadi,” kata Bupati Maesyal Rasyid.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan ekosistem.
“FORHATI Nasional yang memprakarsai penanaman mangrove ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi antara komunitas, masyarakat, dan pemerintah dapat menghasilkan inisiatif yang berdampak besar bagi pelestarian alam,” tegasnya.
Bupati juga menjelaskan bahwa Kabupaten Tangerang memiliki area pesisir yang luas, terutama di utara seperti Mauk, Teluk Naga, Kronjo, dan Pakuhaji, yang memiliki peran ekologis penting, mulai dari perlindungan terhadap abrasi hingga habitat bagi biota laut.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menanam harapan untuk generasi mendatang, ekonomi yang berkelanjutan, dan bumi yang lebih sehat.
“Penanaman mangrove adalah langkah strategis untuk menjaga keseimbangan ekosistem, memperkuat ketahanan wilayah pesisir, dan memberdayakan masyarakat melalui ekonomi hijau,” jelasnya.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada FORHATI dan KAHMI atas inisiatif mereka menjadikan KUA sebagai kawasan percontohan pelestarian ekosistem pesisir berbasis partisipasi masyarakat.
“Saya sangat menghargai kolaborasi dan inisiatif luar biasa dari FORHATI Nasional dan KAHMI Kabupaten Tangerang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya,” ujarnya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan misi Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan kegiatan hari ini bukan hanya simbolis, tetapi sebagai gerakan nyata yang berkelanjutan. Mari kita rawat bersama, kawal pertumbuhannya, dan edukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” tutupnya.
Sementara itu, Koordinator Presidium FORHATI Nasional, Jamilah Abdul Gani, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi lain dalam berbagai inisiatif penyelamatan lingkungan. Penanaman pohon bakau dan pelepasan kepiting tapal kuda diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan di masa depan.
“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menahan abrasi, erosi, dan longsor, sehingga menciptakan ekosistem yang harmonis,” jelas Jamilah.
Selain penanaman mangrove, kegiatan tersebut juga mencakup pelepasan sekitar 100 ekor mimi atau kepiting tapal kuda, sebagai simbol pentingnya menjaga keberlangsungan biota laut dan fauna lainnya. (*)
1 bulan lalu
[…] Bupati Tangerang Apresiasi Petani: Jagung Pulut Jadi Komoditas Unggulan Baru 10 menit lalu Selamatkan Pesisir, Bupati Tangerang dan FORHATI Tanam Mangrove di Mauk 17 jam lalu Kunjungi Poris Plawad Utara, Wali Kota Tangerang Dukung Pengembangan TPU Swadaya […]