TANGERANG | BD — Komunitas Sekolah Muslimah Berdaya (KSMB) berkolaborasi dengan Universitas Pramita Indonesia (UPI) sukses menyelenggarakan Seminar Kesehatan Mental Keluarga dengan tema “Ketika Nada Cinta Tak Selalu Harmoni.”
Acara yang digelar di Auditorium Lantai 2 UPI, Kabupaten Tangerang, Minggu, 1 Desember 2024, ini dihadiri oleh 85 peserta, sebagian besar pasangan suami istri. Seminar ini merupakan inisiatif KSMB untuk merespon meningkatnya angka perceraian di Indonesia dengan fokus pada pentingnya kesehatan mental dalam membangun keharmonisan rumah tangga.
Linda, Ketua Panitia Seminar, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan acara tersebut. “Alhamdulillah, seminar ini berjalan lancar berkat kolaborasi yang erat dengan Universitas Pramita Indonesia. Kami bangga dapat bekerja sama dengan universitas yang memiliki komitmen tinggi terhadap isu kesehatan mental,” ujarnya.
Seminar yang terbagi dalam dua sesi ini menghadirkan narasumber ahli di bidangnya. Sesi pertama, bertajuk “Kesehatan Mental dalam Pernikahan,” dibawakan oleh Psikolog Santi Meliyanti, S.Psi., M.Psi., bersama suaminya, Dr. Wahyu, M.Bus. Mereka membahas pentingnya komunikasi efektif dan pengelolaan emosi dalam membangun hubungan pernikahan yang sehat.
Sesi kedua, dengan tema “Kiat Sukses Karir & Keluarga,” diisi oleh Capt. Wahyudi, S.E., M.A., CAMP, yang memberikan strategi menyeimbangkan tuntutan karier dan kehidupan keluarga tanpa mengorbankan kesehatan mental masing-masing anggota keluarga.
Salah satu poin penting dalam seminar ini adalah simulasi komunikasi asertif dan persuasif. Para peserta pasangan suami istri diajak untuk berlatih menyampaikan permohonan maaf, rasa terima kasih, dan harapan untuk masa depan rumah tangga mereka. Momen ini menghasilkan suasana haru dan penuh emosi, dengan beberapa pasangan yang terharu hingga menangis dan berpelukan.
Ahmad Taufiq dan Lia, salah satu pasangan peserta, berbagi pengalamannya yang sangat berkesan. “Terima kasih kepada panitia dan narasumber. Seminar ini sungguh berharga bagi kami. Kami sering membahas hal-hal ini, namun ego seringkali menghalangi upaya perbaikan diri. Seminar ini mengingatkan kami bahwa pernikahan adalah proses adaptasi yang berkelanjutan,” ungkap.Taufiq.
Lia menambahkan, “Komunikasi dari hati seperti ini perlu dibangun secara berkala. Semoga acara ini dapat menginspirasi peserta lain untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga.”
Seminar “Ketika Nada Cinta Tak Selalu Harmoni” diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya KSMB dan UPI untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan mental dalam keluarga di Indonesia.
Keberhasilan seminar ini, ditandai dengan antusiasme peserta dan dampak emosional yang positif, menjadi bukti pentingnya upaya-upaya proaktif dalam membangun keluarga yang sehat dan harmonis. (*)
Tidak ada komentar