KOTA TANGSEL | BD — Anggota MPR RI Ananta Wahana menerima berbagai mencurahkan isi hatinya (curhat) soal kesusahan hidup yang dihadapi kaum perempuan di Kota Tangsel.
Salah satunya yang disampaikan Kartika, 66 tahun, warga Ciputat, Kota Tangsel. Dia menyampaikan, saat ini hidupnya semakin susah lantaran kondisi ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik.
Dia harus berjibaku memenuhi kebutuhan hidup bersama seorang anaknya dengan cara berjualan es di rumah.
“Saya janda hanya jualan es di rumah. Sekarang sulit sekali dapat uang. Kiranya Bapak Ananta bisa membantu agar saya bisa ke luar dari kesulitan ekonomi ini,” ungkap Kartika pada forum Sosialisasi Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) MPR RI di Pendopo Cipayung, Ciputat, Tangsel, Banten, Senin, 23 Oktober 2023.
Kartika berharap memiliki sebuah usaha yang bisa menopang perekonomian keluarganya. Lantaran jualan es yang dia lakoni tidak bisa diandalkan. Dia menyebut, belakangan ini tekanan ekonomi makin terasa. Penghasilan tidak seberapa, tapi harga-harga kebutuhan hidup melonjak.
“Saya mau punya usaha Pak. Buat nambahin kebutuhan sekolah anak-anak dan kebutuhan sehari-hari,” ujar Kartika.
Menanggapi hal itu, Anggota MPR RI Ananta Wahana merasa prihatin sekaligus bangga dengan perjuangan hidup Kartika.
Karena itu, Ananta secara langsung mengundang Kartika ke rumah daerah pemilihannya (Rumah Dapil) untuk mendapatkan pelatihan UMKM.
“Saya kalau dengar curhatan seperti ini sedih. Tapi, Ibu Kartika hebat. Saya bangga,” kata Ananta yang juga Anggota Komisi VI DPR RI.
“Akhir bulan ini, saya punya agenda pelatihan UMKM di Rumah Dapil saya. Jadi secara khusus, staf saya akan catat nomor handphone ibu biar nanti kita undang mengikuti kegiatan itu,” tambahnya.
Ananta menjelaskan, fungsi dari Sosialisasi Asmas MPR RI yakni menyerap setiap aspirasi masyarakat.
Karena itu, Ananta meminta emak-emak di Tangsel tidak sungkan untuk menyampaikan setiap keluh-kesah atau permasalahan hidup yang dihadapi.
“Jadi ini tugas saya mendengarkan dan mencatat setiap aspirasi masyarakat. Kalau ada yang perlu dijelaskan, saya sampaikan dan kalau ada yang perlu ditindaklanjuti, saya segera kerjakan,” ujar politisi PDI Perjuangan yang identik mengenakan blangkon bermotif batik Suku Baduy.
Pada kesempatan itu, Ananta juga menjelaskan proses pemilihan umum (Pemilu) dengan memberi contoh cara memakai hak suara.
Hal itu dilakukan, untuk membantu tugas penyelenggara Pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Lantaran menurut Ananta, masyarakat secara keseluruhan belum menerima sosialisasi terkait kepemiluan.
“Nanti di Pemilu, saat kita mencoblos. Ibu-ibu akan dapat 5 kertas suara. Satu kertas berwarna abu-abu untuk presiden, kemudian ada warna merah untuk DPD RI. Selanjutnya, kertas warna kuning untuk DPR RI, lalu warna biru untuk provinsi, dan terakhir warna hijau untuk kota/kabupaten,” terang Ananta.
Ananta berharap proses Pemilu 2024 nanti berjalan dengan lancar dan damai.
“Ibu-ibu harus gunakan hak pilihnya untuk menentukan arah kebijakan bangsa dan negara kita,” imbuhnya.
Di akhir kegiatan, Ananta memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada para peserta yang terdiri dari tokoh perempuan atau emak-emak di Tangsel. (Tim)
Tidak ada komentar