JAKARTA | BD — Survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Partai Gerindra di puncak elektabilitas partai politik nasional dengan 33,5 persen. Hasil ini menegaskan dominasi Gerindra di panggung politik, diikuti PDI Perjuangan (16,4 persen), Golkar (9,1 persen), PKB (6,2 persen), dan PAN (5,0 persen).
Kenaikan PAN menjadi sorotan karena menyalip Demokrat, PKS, dan NasDem yang sebelumnya lebih unggul di berbagai survei. Sementara partai lain seperti PPP, PSI, dan Perindo masih di bawah 2 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, keunggulan Gerindra sangat dipengaruhi oleh figur kuat di pemerintahan dan konsistensi partai dalam mengelola citra publik.
“Gerindra memanfaatkan momentum kepemimpinan nasional yang kuat. Ini memperkuat persepsi publik terhadap stabilitas dan kepercayaan politik,” jelas Dedi.
Ia juga menyoroti PAN sebagai partai dengan tren positif dan komunikasi politik yang efektif, terutama di kalangan pemilih rasional dan muda.
“PAN berhasil menjaga kedekatan dengan pemilih serta konsisten menampilkan wajah politik moderat,” kata Dedi.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
IPO juga mencatat tingkat pengenalan partai lama masih tinggi: PDI Perjuangan (92,4 persen), Gerindra (90,6 persen), dan Golkar (90,1 persen).
Menurut Dedi, peta elektoral menuju 2029 kemungkinan masih dikuasai partai mapan, namun partai menengah tetap memiliki peluang besar jika konsisten memperkuat citra dan kedekatan dengan masyarakat. (*)
Tidak ada komentar